Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Tak puas hanya dengan dua proyek PLTU yang didapat, PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) masih berniat menambah portofolio di proyek pembangkit listrik. Usai mendapatkan proyek PLTU Sulbagut I dan Sulut III, perusahaan masih akan membidik beberapa proyek pembangkit lainnya. Salah satunya, proyek energi baru terbarukan (EBT) yang ada di Sumatra.
Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan TOBA Pandu Patria Sjahrir mengatakan, perusahaan masih terus mencari peluang, salah satunya di pembangkit EBT. Saat ini, pihaknya tengah mengikuti proses untuk pembangkit PLTS di wilayah Sumatra. Namun, ia belum merinci lokasi dan besaran kapasitasnya.
"EBT tergantung dari posisi, sekarang ada yang ditenderkan. Itu di Sumatra, kami lagi lihat itu, itu desainnya tenaga matahari," ujarnya di Jakarta, Jumat (7/7).
Seperti diketahui, TOBA memang sejak awal tertarik untuk mengembangkan pembangkit EBT dan PLTG. Apalagi potensi pengembangan EBT di Indonesia sangat besar. Selain itu juga harus cermat memilih proyek-proyek yang masuk secara hitung-hitungan keekonomiannya. Pasalnya, dengan keluarnya aturan Permen 12/2017 yang mengatur maksimal tarif 85% dari BPP.
"Masuk power plant, saya ikut (aturan) saja," lanjutnya.
Tahun ini, TOBA menggelontorkan dana belanja modal sebesar US$ 65 juta. Jumlah tersebut sebanyak 90% akan difokuskan untuk pengembangan sektor ketenagalistrikan. Asal tahu saja, untuk dua proyek PLTU Sulbagut I dan Sulut III saja perusahaan akan menggelontorkan dana mencapai US$ 430 juta.
Selain EBT, perusahaan juga masih mengincar proyek PLTU mulut tambang yang terletak di Kalimantan Timur. TOBA juga mengincar proyek PLTG yang secara grup memang memiliki pengalaman dalam pengoperasian PLTG. Yang jelas, ke depan perusahaan akan terus mencari peluang untuk bisa mengembangkan lini bisnis listrik perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
