kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

TOBA financial close PLTU Sulbagut pekan depan


Jumat, 07 Juli 2017 / 14:43 WIB
TOBA financial close PLTU Sulbagut pekan depan


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) akan merampungkan proses financial close untuk proyek PLTU Sulbagut I berkapasitas 2x50 MW pada pekan depan.

Pandu Patria Sjahrir, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan TOBA mengatakan, perusahaan akan menuntaskan financial close pada 14 Juli 2017. Seperti diketahui, untuk proyek tersebut perusahaan akan menggelontorkan investasi mencapai US$ 220 juta. Ditargetkan PLTU Sulbagut beroperasi pada 2019 mendatang.

Selain itu, Pandu menyebut, untuk proyek PLTU Sulut 3 yang memiliki kapasitas sama juga akan menuntaskan financial close sekitar 6 bulan dari sekarang atau awal tahun depan.

"Kalau untuk PLTU Sulut 3 perlu dapat approval dulu soal tarif dari ESDM setelah itu ngomong ke bank. Sebenarnya sudah dapat approval dari semua, tinggal tanda tangan ESDM saja," ujarnya di Jakarta, Jumat (7/7).

Pandu mengatakan, untuk proyek Sulbagut I, seluruh proses sudah rampung termasuk pembebasan lahan dan Amdal. Dengan tanda tangan financial close yang akan dilakukan pekan depan, pihaknya juga akan langsung melakukan step lanjutan dari proses pembangunan tersebut. Sedangkan untuk PLTU Sulut 3 prosesnya akan paralel dengan proyek Sulbagut.

Hampir sama dengan Sulbagut I yang membutuhkan investasi sebesaer US$ 220 juta, untuk membangun PLTU Sulut 3, perusahaan juga akan menggelontorkan dana mencapai US$ 215 juta dengan seperempatnya akan didanai melalui kas internal.

"Sulbagut akan COD tahun 2019, itu permintaannya dari PLN, kalau Sulut itu tahun 2020 jadi berbeda 6 bulan," lanjut Pandu.

Nantinya, kebutuhan batubara untuk dua proyek tersebut diperkirakan akan mencapai 1 juta ton setiap tahun.

Perusahaan juga terus mencari peluang untuk bisa menggarap proyek PLTU mulut tambang di daerah Kalimantan Timur. Apalagi, saat ini PLN tengah mengembangkan proyek-proyek mulut tambang untuk menekan biaya logistik sehingga didapatkan harga listrik yang murah. Selain itu perusahaan juga mengincar proyek-proyek pembangkit EBT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×