Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Tak latah seperti produsen batubara lain yang meningkatkan produksi akibat kenaikan harga, PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) justru menargetkan produksi batubara pada tahun ini sama dengan tahun lalu. Artinya tahun ini TOBA hanya akan produksi 5,5 juta ton hinga 6 juta ton batubara saja.
Pandu Patria Sjahrir, Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan TOBA mengatakan, target perusahaan dari bisnis tambang masih konservatif. Selain bisnis batubara, perusahaan juga tengah fokus untuk mengembangkan bisnis pembangkit listrik miliknya.
"Dari sisi TOBA, kami bikin lebih konservatif budgetnya," ujarnya di Jakarta, Jumat (7/7).
Asal tahu saja, tahun ini anggaran belanja modal perusahaan mencapai US$ 65 juta. Sekitar 90% di antaranya akan difokuskan pada sektor ketenagalistrikan. Oleh karena itu, kendati harga batubara tengah mendaki, pihaknya tak latah ikut meningkatkan produksi. Apalagi sektor listrik nantinya akan bisa memberikan fix income dalam jangka panjang.
Kendati tak meningkatkan produksinya, tahun ini pendapatan perusahaan akan meningkat. Sebab, harga sampai dengan tengah tahun jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu. Dirinya memperkirakan harga batubara sepanjang tahun ini akan stabil dikisaran US$ 75 hingga US$ 80 per ton. Harga itu lebih baik dibandingkan tahun lalu yang hanya US$ 55 per ton.
Tahun lalu penjualan TOBA hanya tercatat sebesar US$ 258,27 juta dengan laba mencapai US$ 14,59 juta. Sedangkan untuk proyeksi tahun ini dirinya tidak merinci berapa target pertumbuhan yang dibidik. "Dalam setahun ini saya kira (harga) baik, ini tahun paling stabil dari 2-3 tahun belakangan yang naik turun," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
