kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Toko ponsel geser gerai ke pinggir jalan


Sabtu, 11 November 2017 / 07:15 WIB
Toko ponsel geser gerai ke pinggir jalan


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Peritel cemas lesunya daya beli masyarakat mulai terasa pada sepinya penjualan. Sepinya jualan ini juga tergambar dari sepinya pengunjung di pusat perbelanjaan seperti di Blok M, pusat grosir Glodok, WTC Mangga, dan mal-mal lainnya, yang banyak dijumpai toko-toko tutup.

Ada dua sebab sepinya jualan di gerai ritel. Pertama, pembeli mengubah cara belanja dari datang ke gerai-geai ke transaksi di toko online atawa e-commerce. Kedua, pengelola gerai kecil merasa tarif sewa kios makin mahal.

Alhasil, membuka gerai sendiri di pinggir jalan menjadi opsi untuk menyiasati tantangan usaha yang kian berat. Seperti yang dilakukan PT Matahari Grup Seluler Indonesia yang pilih berinvestasi gerai model stand alone. Perusahaan ini punya toko dengan nama Ponsel Mart.

Menurut Kim, Business Development Ponsel Mart, saat ini banyak mal bertransformasi dengan cara memperbanyak gerai makanan plus gaya hidup. Akibatnya, bagi penyewa non makanan butuh duit lebih gede. "Untuk membuka gerai seluas 200 m di Cengkareng, investasinya mencapai Rp 1 miliar," kata Kim kepada KONTAN, Jumat (10/11).

Karena itulah, Matahari Grup Seluler membangun supermarket ponsel. Gerai pertama Ponsel Mart di kawasan Cengkareng, Tangerang. Kim menyebut gerai mandiri ini, agar memudahkan konsumen bisa memilih dan mendapatkan ponsel sesuai dengan kebutuhan. Dalam hitungan Kim membuka gerai mandiri dengan ukuran yang jauh lebih luas dan biaya relatif sama, tentu lebih menguntungkan. "Lebih murah, apalagi dibandingkan dengan swa di mal grade A," sebutnya.

Rencananya, hingga akhir tahun 2017, Ponsel Mart membuka tiga gerai. Untuk tahun depan, perusahaan berencana membangun 47 gerai yang menyasar kota satelit. "Kami targetkan hingga 50 gerai sampai akhir tahun 2018. Semua gerai berkonsep street store," ungkap Kim.

Cara Ponsel Mart ini berbeda dengan yang dilakukan principal Lenovo yang pilih gerai di pusat perbelanjaan. Maklum, saat ini masih bermitra dengan distributor atau menggandeng diler. "Saat ini Lenovo-Motorola tidak punya gerai ritel sendiri. Semua ritel milik partners," ujar Adrie R Suhadi, Country Lead Lenovo Mobile Business Group Indonesia kepada KONTAN, Jumat (10/11).

Adrie bilang, pihaknya pada pekan lalu baru saja membuka dua Motorola Stores yang pertama di Indonesia, di ITC Roxy Mas. Pembukaan gerai ini atas kerjasama diler Olivia dan Saver. "Karena kami principal, maka penjualan harus via distributor," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×