Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Demikian halnya dengan alinyemen vertikal jalan tol ini telah didesain memenuhi persyaratan geometrik dan keselamatan jalan dengan desain kecepatan rencana 60-80 kilometer per jam," urai Endra.
Peneliti Laboratorium Transportasi Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno juga mengatakan, untuk alinyemen vertikal memang tidak dibuat lurus, agak bergelombang bila dilihat dari kejauhan.
Hal ini dirancang untuk menghemat biaya konstruksi, namun masih mematuhi norma atau aturan pedoman membangun jalan yang berkeselamatan. Di area jembatan penyeberangan orang (JPO) atau overpass, maka elevated naik lebih tinggi. Terus akan kembali lagi ke elevasi normal. Karena banyaknya alinyemen vertikal, maka jadinya naik turun.
Baca Juga: Mulai hari ini pukul 06.00 pagi, Tol Layang Japek gratis untuk umum
"Jika di foto-foto memang kesannya meliuk-likuk, padahal tetap aman," imbuh Djoko.
Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) yang dibentuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ikut mengawasi sejak pekerjaan perencanaan atau desain hingga pelaksanaan konstruksi. Selama pekerjaan konstruksi, dapat dikatakan tidak pernah ada kecelakaan kerja yang berakibat fatal.
Kendati pun, pelaksanaan pekerjaan ini cukup sulit dilakukan di tengah lalu lintas kendaraan di bawahnya yang harus tetap melaju dan di sisi kanan dan kiri juga ada pekerjaan LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "VIRAL Foto Tol Layang Cikampek Bergelombang, Ini Penjelasannya"
Penulis : Hilda B Alexander
Editor : Hilda B Alexander
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News