kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,28   -13,21   -1.43%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tol listrik Flores sepanjang 864 kms resmi beroperasi


Sabtu, 31 Juli 2021 / 19:15 WIB
Tol listrik Flores sepanjang 864 kms resmi beroperasi
ILUSTRASI. Tol listrik sepanjang 864 kilometer sirkuit (kms) di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi beroperasi.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati

ONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tol listrik sepanjang 864 kilometer sirkuit (kms) di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi beroperasi. Penyambungan tol listrik yang membentang dari Labuan Bajo hingga Maumere dengan menelan biaya sebesar Rp 1,1 triliun ini rampung dilakukan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) pada Jumat (30/7).

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, kehadiran tol listrik merupakan bentuk komitmen pemerintah dan PLN dalam memperkuat keandalan listrik dan peningkatan rasio elektrifikasi di Wilayah Indonesia Timur. “Kami secara serius meningkatkan kualitas mutu listrik di Indonesia Timur. Semoga adanya infrastruktur listrik ini bisa menarik minat investor untuk memperbaiki perekonomian wilayah setempat,” kata Agung dalam siaran pers.

Sebelumnya, pembangkit di Flores dengan total kapasitas 104,1 MW terpisah dalam dua sistem, yaitu Sistem Flores Bagian Barat dan Sistem Flores Bagian Timur. Pada Sistem Flores Bagian Barat, kapasitas total pembangkit  berjumlah 40,7 MW.

Total kapasitas tersebut berasal dari PLTMG Rangko 23 MW dan PLTD Golo Bilas 3,4 MW di Labuan Bajo, PLTP Ulumbu 10 MW, PLTD Faobata Bajawa 2,2 MW di Kabupaten Manggarai serta pembangkit lainnya.

Baca Juga: Harga Jual Listrik EBT Ditekan, Proyek Bisa Jalan Kencang

Sementara itu, sistem Flores Timur memiliki kapasitas total 63,4 MW. Secara terperinci, kapasitas tersebut terdiri atas PLTMH Ndungga 2 MW, PLTS Wewaria 1 MW, PLTD Mautapaga 3 MW, PLTU Ropa 14 MW di Ende, dan PLTS Waeblerer 1 MW, PLTD Wolomarang 3 MW dan PLTMG Maumere 40 MW di Kabupaten Sikka.

Dahulu, sistem Flores Barat cadangannya terbatas, sehingga mudah defisit jika ada gangguan salah satu pembangkit besar. Sedangkan sistem Flores Timur cadangannya sangat mencukupi. 

“Dengan bergabungnya kedua sistem, maka cadangannya menjadi sangat mencukupi dan lebih andal. Selain itu, dengan gabungan sistem yang lebih besar, maka akan membuat sistem lebih efisien dan dapat menurunkan biaya operasi sekitar 3-4%,” Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda.

Baca Juga: Investasi baterai mobil listrik senilai US$ 1,1 miliar masuk ke Indonesia

Lebih lanjut, Huda menyampaikan bahwa  sebanyak 11 Gardu Induk dengan kapasitas 225 MVA dan saluran transmisi sepanjang transmisi 864 kms yang terdiri dari 1.319 tapak tower tersebar di seluruh Kabupaten Flores telah beroperasi  untuk mendukung keandalan suplai di Sistem Flores. Terbaru, Gardu Induk Aesesa di Kabupaten Nagekeo juga sudah energize pada 4 Juni 2021 lalu.

"Kami percaya listrik merupakan energi yang menggerakkan kehidupan dan berperan penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. PLN akan terus berupaya memperluas akses listrik dan meningkatkan keandalannya," pungkas Huda.

Baca Juga: PLN tambah pembangkit EBT sebesar 196,58 MW di semester I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×