kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tommy Suharto bangun hotel Syariah di Solo


Jumat, 18 Januari 2013 / 10:31 WIB
Tommy Suharto bangun hotel Syariah di Solo
ILUSTRASI. Minum air lemon dan jahe sebelum tidur memiliki sejumlah manfaat yang jarang orang ketahui.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto salah seorang anggota keluarga Cendana membangun hotel syariah bernama Syariah Hotel Solo. Hotel ini masuk dalam jaringan bisnis Lorin Group yang digadang-gadang akan menjadi hotel berkonsep syariah terbesar se Indonesia.

Kamis (17/1) lalu, hotel dengan nilai investasi Rp 300 miliar ini memasuki tahap peletakan batu pertama.  Hotel ini dibangun oleh PT Hotel Anom Saranatama (HAS) yang menempati sebidang tanah di sebelah barat Lorin Hotel Solo.

Namun sayangnya, Tommy yang rencananya melakukan peletakan batu pertama langsung batal datang karena mendadak acara lain. Akhirnya, acara peletakan batu pertama dilakukan oleh Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri, yang didampingi oleh sejumlah petinggi Lorin Group.

“Saat ini konsep syariah telah merambah banyak sektor, termasuk hotel. Saya harap hotel syariah ini bisa menyedot banyak tenaga kerja dan menjadi pilihan masyarakat muslim,” kata Salim usai melakukan peletakan batu pertama.

Turut hadir dalam peletakan batu pertama itu Bupati Karanganyar Rina Iriani, Bupati Sukoharjo Wardoyo, dan sejumlah petinggi TNI dan Polri yang bertugas di Solo. General Manager Lorin Solo Hotel, Mudia Trianamadja mengatakan, hotel 11 lantai dengan 422 kamar itu merupakan standar kelas bintang empat.

"Bila sudah selesai pembangunannya pada akhir tahun nanti, hotel syariah ini akan menjadi yang terbesar di Jateng, bahkan di Indonesia," kata Mudia. Menurutnya, ide pembangunan hotel itu karena adanya trend menggunakan hotel untuk tempat pengajian kelas menengah atas. Apalagi di Solo ada sangat banyak ormas Islam yang selalu menggelar berbagai macam kegiatan.

"Kami yakin pasar mendukung. Segmen kami adalah masyarakat religius yang ingin mengadakan kegiatan pengajian atau lainnya di hotel," kata Mudia. Karena berkonsep syariah, seluruh karyawan mengenakan pakaian muslim. Hotel juga dilengkapi mushola di setiap lantai dan selalu didengungkan lagu islami.

Karena berkonsep syariah, hotel ini tidak dilengkapi bar juga alkohol dan makan yang dianggap haram oleh umat Islam. “Setiap waktu shalat, akan dikumandangkan adzan,” kata Mudia.

Syariah Hotel Solo menempati wilayah perbatasan antara Solo, Karanganyar, Sukoharjo dan Boyolali. Bupati Karanganyar Rina Iriani mengatakan, pembangunan hotel akan menambah jumlah hotel yang berdiri di Karanganyar.

Hotel itu diharapkan bisa mendukung sektor pariwisata. “Sektor pariwisata di Karanganyar pasti ikut tergerak dengan berdirinya hotel ini,” kata Rina.(Didik Irawan/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×