Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan konstruksi swasta, PT Total Bangun Persada Tbk, berusaha memperkuat kinerja bisnisnya pada 2023. Emiten berkode saham TOTL tersebut aktif mencari kontrak baru dari sejumlah proyek terkait bangunan.
Sekretaris Perusahaan Total Bangun, Persada Anggie S. Sidharta, menyampaikan, sampai pertengahan Oktober 2023, Total Bangun Persada berhasil mengantongi realisasi kontrak baru senilai Rp 2,27 triliun.
Berdasarkan catatan KONTAN, hasil ini melampaui realisasi kontrak baru TOTL pada periode Januari-Oktober 2022 sebesar Rp 1,9 triliun.
"Kontrak baru ini terdiri dari proyek pembangunan gedung hotel, pusat perbelanjaan, fasilitas data center, industrial, perkantoran, dan lain sebagainya," ujar Anggie, Jumat (13/10) lalu.
Baca Juga: Capaian Kontrak Baru Total Bangun Persada (TOTL) Masih Sejalan dengan Target
Total Bangun Persada dianggap cukup berpengalaman dalam menggarap proyek terkait bangunan. Berdasarkan laporan tahunan 2022, TOTL telah menuntaskan sejumlah proyek pada tahun lalu, misalnya pembangunan Hotel Padma Semarang, Sekolah Cikal Bakal Lebak Bulus, Thamrin Nine Fase 2, Gedung Inopharm BSD, dan lain-lain.
Sebelumnya, Selain itu, TOTL juga memiliki portofolio proyek seperti pembangunan PIM 3 and Office Tower Jakarta, Menara Sentraya Jakarta, Capital Square Surabaya, hingga City Plaza Garut.
Berkat capaian ini, Manajemen Total Bangun Persada semakin yakin bisa memenuhi target kontrak baru pada 2023 yang dipatok sebesar Rp 2,6 triliun. Angka ini lebih tinggi ketimbang realisasi kontrak baru perusahaan pada tahun sebelumnya senilai Rp 2,58 triliun.
Baca Juga: Kontrak Baru Total Bangun Persada (TOTL) Capai Rp 1,96 Triliun Hingga Juli 2023
Guna memastikan target tersebut bisa dicapai, per kuartal III-2023, TOTL sedang terlibat dalam tender sejumlah proyek dengan nilai kontrak sekitar Rp 4,27 triliun. Proyek yang diincar oleh perusahaan ini meliputi pembangunan gedung industri, pusat perbelanjaan, hotel, perkantoran, data center, apartemen, dan lain-lain.
Meski didominasi oleh proyek konstruksi swasta, pada dasarnya Total Bangun Persada tidak memiliki batasan terhadap pilihan proyek. TOTL tetap bisa menggarap proyek dari pemerintah, di samping dari pihak swasta. Hal yang terpenting adalah TOTL bisa bersinergi baik dengan pemilik proyek dan sama-sama mengutamakan kualitas konstruksi.
Selain kontrak baru, Total Bangun Persada juga berharap bisa meraih pendapatan usaha sebesar Rp 2,3 triliun pada akhir tahun 2023. Di saat yang sama, emiten ini mengincar laba bersih senilai Rp 95 miliar.
Baca Juga: Total Bangun Persada (TOTL) Targetkan Pendapatan dan Laba Naik Dua Digit Tahun Ini
Sementara hingga semester I-2023, Total Bangun Persada membukukan kenaikan pendapatan usaha 9,01% year on year (YoY) menjadi Rp 1,21 triliun. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas TOTL juga melesat 52,71% YoY menjadi Rp 67,62 miliar.
Lantas, Total Bangun Persada bakal terus fokus pada spesialisasi yang dimiliki, yakni pada konstruksi bangunan premium bertingkat tinggi demi meraih pertumbuhan kinerja yang positif sampai akhir tahun nanti.
Lebih lanjut, pihak Total Bangun Persada mengklaim kinerja operasionalnya tidak terdampak secara langsung oleh tren kenaikan harga minyak dunia dan pelemahan nilai tukar rupiah.
Berdasarkan data trading economis, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) berada di level US$ 87,87 per barrel pada Jumat (13/10). Belum lama ini, harga minyak sempat menembus level US$ 90 per barrel.
Baca Juga: Kantongi Rp 1,96 T, Kontrak Baru Total Bangun Persada (TOTL) Sejalan dengan Target
Sementara itu, kurs rupiah di situs Bloomberg bertengger di level Rp 15.682 per dollar AS pada Jumat lalu. Beberapa hari sebelumnya, mata uang rupiah sempat berada di atas Rp 15.700 per dollar AS.
“Walau demikian, kami akan selalu prudent dalam menjaga arus kas tetap positif serta melakukan optimalisasi dan efisiensi pada kinerja maupun biaya operasi perusahaan,” tandas Anggie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News