Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) berencana akan mengejar target kontrak baru sebesar Rp 2,6 triliun di tahun 2023, dengan berbekal pipeline project sekitar Rp 6,5 triliun.
Sekretaris Perusahaan TOTL Anggie S. Sidharta mengatakan, nilai kontrak baru sampai dengan akhir Juni 2023 adalah sebesar Rp 1,33 triliun.
Anggie mengatakan, sejauh ini ada 13 proyek baru yang dikerjakan, ditambah dengan beberapa proyek lain yang masih on-going di tahun 2023.
“Di kontrak baru tersebut ada proyek konstruksi Gedung Hotel, Pusat Perbelanjaan, Industri, dan Mixed Use. Proyek-proyek tersebut berlokasi di Jakarta, BSD, dan Palembang,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (14/7).
Alokasi belanja modal alias capital expenditure (capex) TOTL di tahun 2023 sebesar sebesar Rp 3 miliar yang akan digunakan untuk Pembelian software dan peralatan IT serta peralatan proyek.
Baca Juga: Hingga Juni, Total Bangun Persada (TOTL) Cetak Nilai Kontrak Rp 1,33 Triliun
Sementara, target pendapatan TOTL untuk tahun 2023 adalah Rp 2,3 triliun dan target laba 2023 sebesar Rp 95 miliar.
Namun, TOTL belum bisa mengungkapkan berapa serapan capex dan data keuangan lain di semester I 2023, karena masih dalam perhitungan.
Anggie mengungkapkan, pihaknya berharap pencapaian nilai kontrak baru TOTL di semester II 2023 bisa sejalan dengan target nilai kontrak di tahun ini.
Adapun beberapa sentimen yang dapat berpengaruh positif pada kinerja TOTL di semester II 2023 adalah inflasi, kenaikan bahan material, isu geopolitik, serta Pemilu 2024.
Untuk meningkatkan kinerjanya, TOTL telah melaksanakan sejumlah inisiatif strategis guna mempertahankan kinerja dan mencapai target-target yang ditetapkan.
“Di antaranya adalah menjaga kas tetap positif, serta melakukan efisiensi dan optimalisasi pada kinerja serta biaya operasional agar tetap sustain,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News