Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kontraktor swasta, PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) mencatat perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp 2,55 triliun hingga Juli 2025.
Proyek baru yang didapatkan TOTL sepanjang Januari-Juli 2025 terdiri atas pembangunan gedung hotel, pendidikan, data center dan lain-lain.
Corporate Secretary TOTL Anggie S Sidharta mengatakan, perusahaan juga tengah terlibat dengan sejumlah tender pada tahun ini. Per Juli 2025, angka pipeline-nya tercatat mencapai Rp 8,91 triliun.
“Untuk pembangunan konstruksi seperti gedung Data Center, Industrial, Hotel, dan Rumah Sakit,” ungkap Anggie, kepada KONTAN, Senin (18/8) lalu.
Dengan adanya berbagai tender yang sedang diikuti perusahaan saat ini, TOTL menargetkan dapat mencapai nilai kontrak baru sebesar Rp 5 triliun sepanjang 2025, atau naik 43% dari target kontrak baru pada 2024 yang senilai Rp 3,5 triliun.
Baca Juga: PALM Terbitkan Obligasi Rp 420 Miliar, Dananya untuk Ini
Dia menerangkan, perolehan kontrak baru TOTL di paruh pertama 2025 mengalami penurunan sekitar 27% dibandingkan semester I-2025 yang sebesar Rp 3,41 triliun.
Perlambatan ini dipicu oleh berbagai ketidakpastian ekonomi global, baik itu perang dagang, isu geopolitik, serta perang tarif.
“Sehingga, sebagai respons developer/ atau pemilik proyek mulai meninjau ulang rencana strategis bisnis yang sudah ada untuk memastikan relevansi dan efektivitasnya,” terang dia.
Meski industri konstruksi masih menghadapi tantangan dari ketidakpastian ekonomi global, TOTL tetap optimistis mempertahankan kinerja hingga akhir tahun.
TOTL menargetkan angka pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar Rp 3,5 triliun dan Rp 295 miliar.
Sebagai informasi, TOTL membukukan pendapatan usaha menjadi Rp 1,67 triliun di semester I-2025. Ini naik 16,58% secara tahunan alias year on year (yoy) dibandingkan Rp 1,43 triliun di semester I-2024.
Secara rinci, segmen pendapatan jasa konstruksi menyumbang Rp 1,66 triliun dan segmen pendapatan lainnya Rp 8,59 miliar.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih tercatat sebesar Rp 174,48 miliar atau bertumbuh 54,88% dari laba bersih per semester I-2024 senilai Rp 112,70 miliar.
Baca Juga: Pengendali Delta Giri (DGWG) Borong 5,26 Juta Saham DGWG, untuk Apa?
Selanjutnya: Promo Alfamidi Home Care Fair 16-31 Agustus 2025, Sunlight-Downy Harga Spesial
Menarik Dibaca: Promo Alfamidi Home Care Fair 16-31 Agustus 2025, Sunlight-Downy Harga Spesial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News