Reporter: Andy Dwijayanto, Azis Husaini, Febrina Ratna Iskana | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Total EP dan Inpex Corporation hingga kini belum memberikan kepastian akan terus berpartisipasi dalam mengelola Blok Mahakam atau tidak, pasca kewenangan operator beralih ke Pertamina akhir 2017 mendatang.
Kabar yang sampai ke Redaksi KONTAN menyebut Total EP dan Inpex tak sepakat atas perjanjian definitif sebagai partisipan di Blok Mahakam, meski mereka telah meneken Head of Agreement (HoA).
Merujuk HoA, mereka seharusnya sudah meneken perjanjian definitif Juli 2016 lalu. Perjanjian definitif untuk memastikan sikap Total dan Inpex terhadap tawaran jatah partisipasi 30% di Blok Mahakam ini.
Salah satu alasannya ketidaksepakatan adalah aspek komersial yang belum dibuka secara transparan oleh PT Pertamina. Antara lain: soal harga gas yang 100% ke domestik dan soal bagi hasil.
Adapun Pertamina yang mendapatkan tongkat komando dari Pemerintah untuk meneruskan pengelolaan blok ini mengaku siap untuk mengelola sendiri secara komersial, meskipun tanpa dukungan Total dan Inpex.
Senior Vice President Upstream Business Development Pertamina Denie S. Tampubolon menyebut Total EP dan Inpex sudah meneken HoA yang diteken Desember tahun 2015. "Soal mereka ikut atau tidak silakan tanyakan ke mereka," kata dia ke KONTAN, Selasa (30/8).
Saat konfirmasi, Vice President Human Resources Total E&P Indonesie Arividya Novianto menyanggah kabar tersebut. "Siapa yang bilang? HoA apa yang dimaksud saya enggak mengerti. HoA telah ditandatangani pada Desember 2015," ungkap Arividyake KONTAN.
Sayang Total EP tidak menjawab pertanyaan KONTAN soal kepastian mereka akan tetap mengambil jatah 30% bersama Inpex atau tidak.
Sanggahan juga datang Senior Communication Manager Inpex Corporation Usman Slamet. Ia menyatakan, saat ini proses tersebut masih dibicarakan dengan PT Pertamina. Dengan begitu, hingga saat ini, belum ada keputusan. "Kami perlu membicarakan ini dengan matang," katanya.
Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pertamina memastikan, sesuai dengan keputusan rapat di Kantor Menko Kemaritiman pekan lalu, Pertamina tetap akan menyelesaikan aspek yang belum selesai.
Makanya, Pertamina ingin memastikan perjanjian dengan Total EP untuk menjadi mitra pelaksanaan investasi. "Akan kami selesaikan pada akhir pekan ini," ujarnya
Ia mengatakan secara resmi Pertamina telah menawarkan kepada Total E&P dan Inpex untuk bergabung menggarap Blok Mahakam.
Penawaran ini sesuai dengan anjuran pemerintah bahwa Pertamina boleh melepas 30% share Blok Mahakam kepada dua perusahaan tersebut. "Kami menunggu apakah kedua perusahaan tersebut bergabung atau tidak, karena itu diluar kuasa Pertamina. Porsi mereka kecil, jadi kita lihat saja," kata Dwi, (31/8).
Namun, bila Total dan Inpex tidak jadi mengeksekusi porsi 30%, Pertamina siap menggarap sendiri. "Kalau memang Total dan Inpex akan masuk ya silahkan mengeksekusi apa yang sudah ditawarkan. Hanya kalau tidak ya akan kami siapkan untuk menggarap Blok Mahakam sendiri," tandas Dwi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News