Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Yang jelas, manajemen GHON akan mempertimbangkan dengan jeli kondisi pasar dan kebutuhan teknologi sebelum merealisasikan pengembangan menara di masa mendatang. “Tentunya peran pemerintah daerah juga sangat penting untuk keperluan perizinan,” kata dia, hari ini (28/12).
Rudolf menilai, sesuai tender blok frekuensi 5G yang diadakan oleh pemerintah dan pemberlakuan UU Cipta Kerja, maka sudah seharusnya operator seluler pemenang tender tersebut akan mulai membangun infrastruktur 5G di semua daerah yang memiliki pertumbuhan traffic data yang relatif tinggi.
Ia juga menyebut, di daerah yang pasarnya belum tumbuh, pihak operator juga bisa memanfaatkan sharing infrastruktur BTS yang sudah diatur dalam UU Cipta Kerja.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2020 GHON menargetkan jumlah penyewa menara sebanyak 1.150 sampai 1.200 tenant. Di tahun lalu, perusahaan ini mencatatkan penyewa sebanyak 1.011 tenant.
Selanjutnya: Agar efisien, pemerintah harus lakukan spectrum sharing 5G secara nasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News