Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Semakin meningkatnya jumlah permintaan terhadap produk mobil Toyota mulai awal tahun ini memaksa PT Toyota Astra Motor(TAM) terus melakukan ekspansi. Selain meluncurkan produk baru mulai dari awal tahun ini, TAM akan segera menyelesaikan proyek pembangunan pabrik barunya di daerah Karawang, Jawa Barat.
Johnny Darmawan, Presiden Direktur TAM yang juga Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan, Toyota sudah harus siap untuk menghadapi pasar mobil nasional yang akan mencapai 1 juta unit dalam waktu yang tidak lama seperti bisa saja terjadi pada tahun 2013. “Oleh karena itu TAM tahun ini akan fokus untuk secepatnya bisa menyelesaikan pembangunan pabrik baru,” ungkapnya kepada KONTAN, Senin (9/1).
Pabrik baru Toyota nantinya akan menambah jumlah kapasitas produksi pabrik menjadi 180.000 unit. Saat ini kapasitas produksi pabrik TAM adalah sebesar 110.000 unit per tahun.
Joko Trisanyoto Direktur Pemasaran TAM menuturkan, proses penyelesaian pabrik baru di Karawang sekarang sedang dalam tahap penyelesaian. “Target pembangunan pabrik baru ini akan selesai pada akhir tahun 2012 atau paling tidak awal tahun 2013,” ujarnya.
Joko menerangkan kapasitas produksi pabrik sebesar 110.000 unit saat ini sudah kurang bisa memenuhi ekspektasi dari perusahaan maupun konsumen. Hal ini menyebabkan sulitnya untuk menambah pasokan unit ke dealer.
Nilai investasi yang dikeluarkan untuk membangun pabrik baru ini sebesar Rp 2,9 triliun. “Dananya berasal dari induk perusahaan TAM yaitu PT Astra Internasional Tbk dan Toyota Motor Corporation(TMC),” ujarnya.
Untuk info, pabrik baru Toyota berdiri di atas luas tanah sebesar 9 hektare (ha) berdampingan dengan pabrik Toyota yang sudah ada seluas 30 ha. Nantinya pabrik baru ini diharapkan mampu menyedot 15.000 karyawan baru termasuk dari sektor supplier dan dealer.
Selain itu, pabrik baru ini nantinya diharapkan dapat memproduksi beberapa model mobil Toyota lainnya. Saat ini pabrik Toyota Indonesia memproduksi mobil Toyota merek Avanza, Innova dan Fortuner karena cocok dengan pasar lokal Indonesia.
Joko menjelaskan, ke depannya TAM akan dijadikan pusat produksi mobil Toyota secara global berdampingan dengan Thailand yang sudah lebih dahulu. Tentunya hal ini akan semakin menggenjot pertumbuhan Toyota di Indonesia khususnya.
Sebelumnya Johnny mengatakan, TAM selain bermain dengan pasar domestik juga melakukan ekspor ke 30 negara lainnya. Ekspor dari Toyota merupakan yang terbesar sekitar 40% hingga 50% dari total ekspor mobil Indonesia tahun lalu.
Berbeda dengan Toyota, PT Nissan Motor Indonesia(NMI) mulai tahun ini sudah bisa menggenjot penjualan produk mobilnya. NMI pada akhir tahun lalu telah merampungkan penyelesaian pabrik barunya.
Teddy Irawan, Vice President Director National Sales and Promotion NMI menuturkan, penyelesaian pabrik ini ditujukan untuk mendorong pertumbuhan NMI tahun ini. “Saat ini NMI sudah memiliki kapasitas produksi 90.000 unit per tahun meningkat 100% dari kapasitas sebelumnya sebesar 45.000 unit,” ungkapnya.
Menurut Teddy, selesainya pembangunan pabrik Nissan yang menelan biaya investasi sebesar 25 miliar Yen atau setara dengan US$ 312,5 juta diharapkan mampu mendukung target pertumbuhan penjualan tahun ini sebesar 50% sampai 60% dari penjualan tahun 2011. Tahun 2011 sendiri penjualan NMI mencapai 56.000 unit naik sekitar 50% dari penjualan tahun 2010 sebesar 37.542 unit.
Investasi pembangunan pabrik baru Nissan difokuskan untuk pabrik perakitan mesin dan perluasan pabrik yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 180.000 unit di tahun 2013. Selain itu jumlah karyawan juga diproyeksikan akan meningkat, dari 900 karyawan pada tahun lalu menjadi sekitar 2,500 karyawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News