Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum genap keluar Peraturan Presiden (Perpres) soal kendaran listrik dua agen pemegang merk (APM) asal Jepang melobi pemerintah untuk dapat insentif. Merk Nissan dan Toyota berniat akan memboyong segera kendaraan listriknya.
Pengamatan Kontan.co.id, direksi Nissan Global turut andil dalam pertemuan dengan jajaran Kementerian Perindustrian. Begitu pula Toyota hadir lengkap direksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan juga PT Toyota Astra Motor (TAM).
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Harjanto menjelaskan untuk Nissan akan membawa Nissan Leaf dan Nissan E Power di Indonesia. Hanya saja skema investasi maupun waktu persisnya masih bersifat konfidensial. "Mereka akan bersama Mitsubishi akan bekerjasama memasukkan kendaraan listriknya di Indonesia," kata Harjanto, Selasa (6/8).
Baca Juga: Listrik PLN padam, akankah pabrikan otomotif jadi memboyong mobil listrik?
Meski demikian saat ditanya soal isu PHK di global dan juga Indonesia belum mau menjawab. Yang terang, Nissan akan meminta insentif dari pemerintah bila akan investasi kendaraan listrik.
Sementara itu, Toyota juga berencana memasukkan kendaraan listriknya di Indonesia. Ini merupakan kelanjutan rencana investasi Toyota grup sebanyak Rp 28 triliun.
Harjanto menambakan Toyota akan mempromosikan kendaraan listriknya lewat kendaraan komersial. Kendaraan listrik yang dimaksud yaknk Electric Hybrid Vehicle dan Plug in Hybrid Vehicle (PHEV). Jenis kendaraan seperti mini bus, dan juga kendaraan yang bisa digunakan angkutan pariwisata.
"Tapi yang terpenting charging station harus disiapkan. Disamping insentif lainnya," ujarnya.
Baca Juga: Perlu fast charging station mobil listrik, PLN siap mengembangkan sendiri
Nantinya akan ada uji coba kendaraan tersebut di berbagai daerah di Indonesia. Mulai hotel, lokasi pariwisata dan lainnya.
Pertemuan lanjut mengenai keputusan insentif mengenai hal ini diyakini pada oktober kedepan. Diharapkan kendaraan tersebut sudah bisa diuji coba pada tahun ini.
Menurutnya untuk baterai listrik Toyota akan mengajak pula beberapa investor untuk masuk. Sebab menurutnya Toyota hanya akan masuk ke packing battery.
"Toyota hanya akan menyesuaikan baterainya dengan jenis kendaraan nya saja. Proses sebelumya diserahkan ke produsen baterai lain," kata Harjanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News