Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa waktu lalu Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan lawatan ke Jepang. Kabarnya, lawatan tersebut berbuah pada komitmen investasi dari sejumlah perusahaan Jepang yang secara total mencapai Rp 40 triliun hingga 2023 mendatang.
Dalam hal ini, Toyota Group disebut-sebut sebagai salah satu perusahaan Jepang yang turut berkomitmen melakukan investasi.
Baca Juga: Inocycle (INOV) bukukan pertumbuhan 28% di kuartal III berkat bisnis sampah
Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eskternal Toyota Manufacturing Motor Indonesia (TMMIN), Bob Azzam membenarkan kabar tersebut.
Menurut keterangan Bob, Toyota Group akan menggelontorkan investasi senilai US$ 2 miliar untuk lima tahun ke depan untuk mengembangkan bisnis representasinya di Indonesia.
Menurut Bob, dana investasi tersebut pada nantinya akan digunakan untuk memperluas pasar, memperbarui pabrik, serta memperkuat value chain dengan produk dan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Baca Juga: Ini dia tampang Toyota Raize, saudara kembar Daihatsu Rocky
Sayangnya, ia masih belum merinci lebih lanjut bentuk konkret dari rencana-rencana tersebut. “Ini juga masih dalam tahap feasibility studies, jadi masih sangat dinamis, masih banyak faktor yang perlu kami dalami,” ujar Bob kepada Kontan.co.id (19/11).
Senada, Executive General Manager Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto mengaku belum bisa merinci rencana penggunaan atas dana investasi tersebut.
Baca Juga: Tak dilirik jadi mobil menteri, ini penjelasan BMW Indonesia
Alasannya, TAM masih akan melakukan diskusi lebih lanjut dengan pemerintah sebelum menentukan rencana penggunaan dana tersebut. “Ditunggu saja perkembangan lebih lanjutnya,” ujar Soeryo kepada Kontan.co.id (19/11).
Meski begitu, ia memperkirakan penggunaan dana investasi dari sisi TAM kemungkinan besar akan lebih mengarah pada produk-produk yang cocok dengan kondisi demografis dan geografis Indonesia serta layanan purna jual dari produk-produk tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News