kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Toyota kembali produksi sedan di Indonesia


Kamis, 31 Januari 2013 / 08:58 WIB
Toyota kembali produksi sedan di Indonesia
ILUSTRASI. Berikut ini rekomendasi sofa Informa di bawah 6 juta.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Toyota Indonesia saat ini sedang mempersiapkan produk terbarunya di pasar domestik. Mobil baru tersebut rencananya akan diproduksi di pabrik kedua PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mulai Maret tahun ini juga.

"Pabrik pertama fokus memproduksi Innova dan Fortuner, sedangkan yang kedua memproduksi sedan," jelas I Made Dana Tangkas, Director External & Corporate Addairs Directorate, Production & Logistic Control Directorate, TMMIN di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin (30/1).

Menurut Made, Toyota Indonesia berpengalaman merakit sedan, yaitu Starlet, Corolla, Camry, Crown dan Soluna sampai tahun 2001. Setelah kebijakan prinsipal berubah, produksi sedan dialihkan ke Thailand.

Kala itu, produksi dialihkan karena biaya produksi di Indonesia anggap terlalu tinggi. "Kini setelah 12 tahun, kita kembali merakit sedan," beber Made.

Basis Produksi

Pabrik kedua TMMIN diharapkan sudah mulai produksi mulai Maret dengan kapasitas maksimum 120.000 unit per tahun. Jika selesai seluruhnya, total produksi pabrik kedua mencapai 180.000 unit per tahun. "Produksi dinaikkan secara bertahap sesuai permintaan dari TAM," lanjut Made.

Selain domestik, Toyota Indonesia akan memasok sedan tersebut ke negara lain, terutama kawasan ASEAN. Dengan potensi pasar terbesar di Asia Tenggara, penduduk 240 juta jiwa, Toyota menunjuk Indonesia sebagai salah satu basis produksinya.

Ketika dikonfirmasi, sedan yang dimaksud adalah Etios, Made memilih bungkam. "Bisa sedan bisa juga hatchback. Pokoknya kami siap produksi sesuai permintaan," tutup Made.

Jika tebakan KompasOtomotif benar, Etios akan masuk dalam skema Program Mobil Rendah Emisi (LCEP), yang saat ini regulasinya menunggu tanda tangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Jika aturan kelar, sedan itu akan menikmati potongan Pajak Penambahan Nilai (PPnBM) sebesar 25%-50%, dengan berbagai persyaratan. (Agung Kurniawan/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×