Reporter: Rizky Herdiansyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sepertinya, PT Toyota Astra Motor tak pernah lelah melakukan inovasi baru. Yang teranyar, Toyota memoles New Kijang Innova dengan tampilan baru.
Menurut Presiden Direktur Toyota Johnny Darmawan, perubahan tampilan ini untuk mengapresiasi keinginan konsumen. "Kita harus meng-update sekitar 1 hingga 2 tahun sekali agar lebih cantik," katanya pada peluncuran New Kijang Innova di Ritz Carlton, Jakarta, hari ini (26/8).
Toyota, kata Johnny, menelurkan tipe terbaru V, G, dan E dengan mengubah beberapa tampilan. Misalnya saja, tampilan berbeda tampak pada bagian eksterior seperti bumper depan dan belakang. Perubahan penampilan juga tampak pada radiator grille dan interior seperti panel dan kursi dengan warna grege. "Sedangkan untuk mesin tidak ada perubahan, masih sama dengan varian bensin dan diesel," kata Johnny.
Secara resmi, Toyota bakalan melempar Innova baru mulai hari Selasa ini. "Hari ini, kami resmi berproduksi dan mulai memperkenalkan ke pasar dan jenis yang lama tidak diproduksi lagi," ucapnya. Harga jual dimulai dari Rp 160 juta per unit hingga Rp 250 juta. "Selisih rata-rata dengan produk sebelumnya Rp 4 juta," tambahnya. Kenaikan harga lantaran biaya material meningkat dan adanya biaya penambahan aksesori.
Optimis Target Bakal Tercapai
Sementara itu, Achmad Rizal, Marketing Communication Manager Toyota menambahkan, sebanyak 4.500 hingga 5.000 unit ditargetkan akan terjual pada bulan pertama. "Kami yakin karena momen puasa dan mudik akan mendorong penjualan," ungkapnya.
Penjualan Innova versi lawas periode Januari sampai Juli 2008 tercatat 32.741 unit. "Bulan Juli saja terjual sekitar 5400 unit," aku Johnny. Nah, target penjualan semester II ini menurut Johnny akan setara dengan semester sebelumnya. "Sekitar 32.000 unit," ungkapnya. Di segmen MPV medium ini, Toyota memimpin pasar dengan pangsa rata-rata 68% di tahun ini.
Toyota yakin, permintaan konsumen pada Innova akan terus meningkat. "Namun, kami belum terburu-buru menaikkan kapasitas produksi kami," ujar Johnny. Kapasitas saat ini mencapai 3.500-5.000 unit per bulan.
Toyota optimis bisa menjual produk hasil facelift ini bukan saja di pasar lokal, melainkan juga ke pasar ekspor. "Target tahun ini Innova bisa tembus 11.424 unit secara CBU ke Thailand, Brunei, negara Oceania," tandas Rizal. Sedangkan ekspor secara Completely Knocked Down (CKD) mengarah ke pasar Malaysia, Taiwan, India, Vietnam dan Filipina.
Ditantang Toyota di segmen MPV medium, Nissan tetap santai menanggapi. "Kami masih puas dengan model dan penjualan sekarang," kata Teddy Irawan, Sales and Marketing Director PT Nissan Motor Indonesia. Dia bilang penjualan masih cenderung meningkat lantaran harga jual belum terkoreksi.
Untuk itu, dia bilang penampilan Grand Livina 1,8 masih bisa bertahan hingga 2 tahun ke depan. Teddy bilang Grand Livina masih bisa mempertahankan model selama 5 tahun. "Kalau facelift itu wajar 2 tahun sekali, tapi kalau model change sekitar 5 tahun," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News