Reporter: Abdul Wahid Fauzie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Klaim sebagian pihak bahwa perekonomian Indonesia semakin terpuruk patut dipertanyakan. Pasalnya, PT Toyota Astra Motor (TAM) berhasil membukukan angka penjualan mobil tertinggi sepanjang sejarah berdirinya. Pada Juli kemarin, TAM berhasil membukukan angka peningkatan sebesar 16%.
Djojana Djodi, GM Sales PT TAM mengatakan, bulan lalu perusahaannya mencatat penjualan sebanyak 21.087 unit alias meningkat 16,2% dari bulan lalu yang hanya mencapai 18.144 unit. "TAM berhasil menorehkan penjualan tertinggi sepanjang tahun," tegasnya tadi pagi.
Menurut Djojana, angka penjualan TAM pada Juli juga adalah angka terbesar di Asia selain China. Padahal, angka penjualan di beberapa negara mengalami penurunan. Secara tak terduga, Indonesia berhasil mengalahkan angka penjualan Thailand yang hanya mencacat angka penjualan 20.000 unit. "Penjualan mobil di Indonesia tetap meningkat walau diberbagai negara mengalami penurunan," ungkapnya.
Djojana menilai pasar Indonesia masih sangat bagus. Dia mencontohkan, pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2008, PT TAM mampu mengantongi penjualan tertinggi, yakni 3.818 unit mobil selama sepekan. Tak heran, ia memprediksi angka penjualan mobil nasional pada bulan Juli mengalami peningkatan sebesar 46% menjadi 350.000 unit dibandingkan tahun lalu.
Djojana juga optimis angka penjualan TAM pada semester kedua akan terus mengalami peningkatan seiring dengan kebutuhan masyarakat akan alat transportasi. "Banyak event yang akan mendukung kenaikan penjualan mobil," tuturnya.
Selain tingginya penjualan, penunggu pesanan alias indent terhadap produk Toyota juga meningkat. Menurut Djojana, rata-rata indent terhadap produknya mencapai tiga bulanan. Menurutnya, inden tertinggi adalah Avanza yang mencapai 28.000 unit, Kijang sebanyak 6.000 unit, Truk Dyna mencapai 4.500 unit dan Rush sebanyak 4.000 unit. "Indennya sangat tinggi," tegasnya.
Karena tingginya permintaan terhadap produk yang dijualnya, maka PT TAM melakukan revisi penjualannya pada tahun ini menjadi 180.000 unit hingga 190.000 unit. Revisi ini dilakukannya pada pertengahan tahun. Awalnya, PT TAM hanya menargetkan penjualan sebanyak 170.000 hingga akhir tahun. Sedangkan tahun lalu, penjualan PT TAM mencapai 150.000. "Kita mulai genjot produksi mulai semester kedua," paparnya tanpa mau menyebutkan berapa banyak produksinya.
Menurut Djojana, peningkatan produksi ini dilakukannya dengan melakukan penambahan jam kerja. Sayangnya, ia enggan mengatakan berapa banyak peningkatannya. "Satu hari bisa ditambah satu jam untuk memperpendek indent," tegasnya. Sayangnya, KONTAN tidak berhasil menghubungi Presiden Direktur PT TAM Johnny Darmawan. "Saya sedang rapat," katanya singkat, tadi sore.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News