kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

TPPI siap operasikan lagi kilang tuban


Senin, 25 Maret 2013 / 08:00 WIB
TPPI siap operasikan lagi kilang tuban
ILUSTRASI. Ilustrasi harga emas siang ini di Pegadaian, Kamis 28 Oktober 2021. ANTARA FOTO/FB Anggoro/foc.


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Azis Husaini

JAKARTA. Status PKPU dan  problem utang tak membuat PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) terhenti. Mulai pertengahan tahun ini, TPPI siap kembali mengoperasikan kilang petrokimia di Tuban, Jawa Timur. Nantinya, hasil pendapatan produksi tersebut akan digunakan untuk melunasi utang perusahaan kepada sejumlah kreditur.

Sebelumnya, di tingkat kreditur, utang TPPI menjadi problem besar. PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) siap mengambil 70% saham PT Tuban Petrochemicals Industries (Tuban Petro), induk TPPI, bila perusahaan itu gagal membayar utang jatuh tempo senilai Rp 2,83 triliun sebelum 26 Maret 2013.

Saat ini, selain Tuban Petro yang menguasai 59,5%, pemegang saham TPPI lainnya adalah Pertamina 15%, Sojitz Corporation 4,25% dan Itochu Corporation 0,85.

Basya G Himawan, Wakil Presiden Direktur TPPI bilang, salah satu konsekuensi dari proses restrukturisasi adalah TPPI harus beroperasi.  "Rencananya, mulai Mei ini kilang Tuban beroperasi. Implementasi (restrukturisasi) harus ada tindak lanjut berupa pengoperasian kilang," kata dia kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Seperti diketahui, untuk bisa menjalankan operasional perusahaan, TPPI sudah menerima tawaran bantuan dari dua perusahaan multinasional. TPPI juga akan menjual sebagian asetnya untuk memenuhi kebutuhan operasi.

Namun, Basya tidak menjelaskan secara detail seberapa besar investasi yang dibutuhkan pihaknya untuk kembali mengoperasikan kilang dengan kapasitas 100.000 barel per hari tersebut. "Sekarang, untuk pengoperasiannya sedang kami persiapkan lagi," kata dia.

Kilang TPPI beroperasi komersial sejak 2006. Tapi, karena menghadapi berbagai masalah termasuk keuangan, kilang berhenti operasi sejak Desember 2011. Produksi kilang antara lain, paraksilena 500.000 ton per tahun dan benzena 300.000 ton per tahun. Tanpa produksi dari TPPI, maka pada 2015 mendatang diperkirakan Indonesia akan mengimpor paraksilena sebesar 900.000 ton dan benzena 400.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×