Reporter: Raymond Reynaldi |
JAKARTA. Permasalahan listrik membuat berang berbagai kalangan, mulai dari pengusaha hingga pelanggan rumah tangga di Jakarta. Seakan menawarkan solusi, Pemprov DKI berencana membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang dilengkapi fasilitas pengonversi gas metan menjadi listrik.
Saat ini, TPST dengan fasilitas pengoversi gas sampah yang telah berdiri adalah TPST Bantar Gebang, Bekasi. "Nantinya gas metan disedot dari sampah untuk menjadi pembangkit tenaga listrik," jelas Walikota Bekasi, Mochtar Mohamad. Nantinya, akan menyusul pula TPST Ciangir, Tangerang, dan TPST Marunda, Jakarta Utara.
Masing-masing TPST didesain untuk memiliki kapasitas konversi listrik dikisaran 25-26 megawatt (MW). Untuk tenaga tersebut, nilai investasinya tidak mini, yaitu mencapai Rp 700 miliar.
Kendati pengelolaan TPST bersama-sama antar pemerintah daerah, namun pengelolaan fasilitas konversi gas sampah menjadi listrik akan dijalankan para pemenang lelang tender. Lihat saja TPST Bantar Gebang yang merupakan hasil konsesi antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemkot Bekasi. Sementara itu, TPST Ciangir merupakan kerjasama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemkab Tangerang.
Di TPST Bantar Gebang, pemprov telah menjadwalkan uji coba pada 8 Maret 2010 mendatang, dengan kapasitas awal 2 megawatt (MW). Nah, pemegang kontrak alias pemenang tender TPST Bantar Gebang adalah PT Godang Tua Jaya dan PT Navigat Organic Energy Indonesia. Keduanya mempunyai jangka waktu kontrak pengelolaan selama 15 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News