Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Penambahan jumlah kendaraan roda empat membawa berkah bagi PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Perusahaan plat merah ini menargetkan kinerja bisnisnya bisa melaju kencang tahun ini.
Sampai akhir tahun ini, Jasa Marga menargetkan bisa meraup pendapatan Rp 11 triliun. Pendapatan dari jalan tol diharapkan bisa menyumbang 54,5% dari target pendapatan, yakni mencapai Rp 6 triliun. Sedangkan sekitar 4,5 triliunĀ lainnya dari pendapatan konstruksi. Sisanya, Rp 500 miliar, berasal dari pendapatan usaha lain, seperti bisnis serat optik dan rest area.
Target tersebut tumbuh sekitar 22,2% dari pendapatan Jasa Marga di 2012 yang sebesar Rp 9 triliun. Perinciannya, sekitar Rp 5,6 triliun berasal dari pendapatan tol, lantas sebesar Rp 3,3 triliun dari pendapatan konstruksi, dan sekitar Rp 140 miliar dari pendapatan bisnis non-tol.
Jasa Marga yakin, target tesebut bisa tercapai. Pasalnya, mereka memprediksi bakal terjadi kenaikan trafik kendaraan di seluruh ruas jalan tol yang dikelola Jasa Marga sekitar 4%-6% di tahun ini. Tahun lalu, total volume trafik kendaraan di ruas jalan tol Jasa Marga mencapai 1,2 miliar kendaraan.
Selain itu, target kenaikanpendapatan Jasa Marga juga dipicu rencana kenaikan tarif 11 ruas jalan tol yang dikelola perusahaan pelat merah itu mulai September sebesar 10%-11%. "Kenaikan ini menyesuaikan inflasi. September 2015 akan ada kenaikan tarif lagi", ujar Hassanudin, Direktur Operasional Jasa Marga.
Beberapa ruas tol Jasa Marga yang bakal mengalami kenaikan tarif, di antaranya Jalan Tol Jagorawi, Jalan Tol Padalarang-Cileunyi, dan Jalan Tol Jakarta-Tangerang.
Selain itu, adanya empat ruas tol yang sudah beroperasi, yakni Jalan Tol JORR W2 Utara, Jalan Tol Ungaran-Bawean, Jalan Tol Gempol-Pandaan dan Jalan Tol Benoa bisa menambah kocek JSMR.
Tahun ini, Jasa Marga menganggarkan belanja modal sebesar Rp 7 triliun yang sebagian besar untuk menyelesaikan pembangunan sembilan ruas jalan tol baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News