kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Transaksi naik saat wabah corona, Matahari Putra Prima (MPPA) tetap fokus efisiensi


Senin, 06 April 2020 / 20:43 WIB
Transaksi naik saat wabah corona, Matahari Putra Prima (MPPA) tetap fokus efisiensi
ILUSTRASI. Ilustrasi Gerai Hypermart


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) menilai peritel makanan minuman (mamin) masih memiliki napas yang lebih baik di tengah pandemi virus corona dibandingkan dengan peritel dari usaha non-mamin.

Danny Kojongian, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan MPPA mengatakan, dengan bantuan pemerintah yang turut memudahkan akses pada peritel mamin untuk tetap membuka gerainya sehingga masyarakat tetap bisa berbelanja saat masa pandemi virus corona jadi salah satu pendukung kinerja mantap perusahaan di sektor ini.

"Kami sendiri memang mengalami adanya lonjakan pembelian di kebutuhan pangan atau kebutuhan pokok dan alat kebersihan, tetapi tidak drastis. Kisarannya 10% sampai 15%," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (6/4).

Baca Juga: Matahari Putra (MPPA) luncurkan Park&Pickup, belanja tanpa keluar dari mobil

Transaksi belanja yang meningkat saat pandemi virus corona pada perusahaan pengelola gerai Hypermart, Foodmart, Boston, hingga Hyfresh ini, selaras dengan analisa yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan dan finansial asal Mesir, Dcode Economic and Financial Consulting (Dcode EFC) pada Maret lalu.

Menurut Dcode EFC, sektor bisnis yang meraup berkah dari situasi ini antara lain sektor farmasi dan alat kesehatan, ritel dan makanan, layanan kesehatan, telekomunikasi, dan e-commerce. Adapun sektor pariwisata, penerbangan dan maritim, otomotif, konstruksi dan real estate serta manufaktur, menempati sektor merah.




TERBARU

[X]
×