kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Transisi Blok Rokan, Dirut Pertamina: Kami siap tetapi tetap ikuti aturan


Rabu, 29 Januari 2020 / 15:14 WIB
Transisi Blok Rokan, Dirut Pertamina: Kami siap tetapi tetap ikuti aturan
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan alasan perusahan belum dapat berinvestasi di Blok Rokan


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mengaku siap untuk berinvestasi pada proses alih kelola Blok Rokan dari Chevron Pacific Indonesia (CPI). Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya mengikuti aturan yang berlaku seputar masa transisi.

"Intinya Pertamina siap melakukan pengelolaan tapi mengikuti aturan yang berlaku," jelas Nicke di Gedung DPR, Rabu (29/1).

Nicke menambahkan, hingga saat ini Pertamina masih terus melakukan pembahasan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terkait hal tersebut.

Baca Juga: Ini penyebab Pertamina dan ENI pisah dalam menggarap green refinery

Adapun, Pertamina belum bisa masuk untuk berinvestasi di Blok Rokan karena secara hukum konsensi Blok Rokan masih dimiliki oleh Chevron.

Sejumlah upaya yang akan dilakukan Pertamina dalam investasi Blok Rokan berupa enchanced oil recovery (EOR), sistem fluid dan injeksi.

Nicke memastikan, Chevron pun telah melakukan studi EOR dalam kurun waktu empat tahun. Untuk itu, Pertamina berharap hasil studi ini dapat diserahkan kepada Pertamina sehingga perusahaan pelat merah ini tidak perlu lagi mengulang proses kajian.

"Ini yang kami inginkan untuk dialihkan ke Pertamina ketika alih kelola, tetapi dari hasil studi ada satu formula yang unik yang tak masuk komponen cost recovery," jelas Nicke.

Baca Juga: Kemenkeu siapkan dana kompensasi bagi kekurangan penerimaan Pertamina dan PLN

Adapun, nantinya ketika alih kelola Blok Rokan kontrak bagi hasil yang diadopsi adalah cost recovery. Hal ini membuat Pertamina kemungkinan besar harus mengulang kajian EOR dan berpotensi berdampak pada target produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×