Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Indonusa Telemedia, pemilik Transvison, menargetkan pendapatan Rp 1 triliun tahun ini. Anak perusahaan CT Corp itu juga berambisi mencatatkan Rp 500 miliar di antaranya sebagai laba.
Target itu ambisius. Pasalnya, Indonusa baru mengoperasikan Transvision dua tahun belakangan.
Mengingatkan, CT Corp membeli 80% saham Telkomvison yang kemudian berganti nama menjadi Transvision pada 2013 dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Kini komposisi saham Transvision adalah 80% CT Corp dan 20% Telkom.
Brando Tengdom, Marketing & Sales Director PT Indonusa Telemedia bilang tahun lalu perusahaannya mencatatkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) Rp 20 miliar.
"Kalau kami bisa mengejar target pendapatan Rp 1 triliun dan bisa menekan cost of content 30%-40%, target laba Rp 500 miliar tidak mustahil," ujar dia saat bertandang ke kantor KONTAN, Kamis (21/5).
Agar cost of content alias beban konten 30%-40% tercapai, Indonusa akan memperbanyak program bikinan sendiri atawa in house content. Perusahaan itu akan memanfaatkan program-program acara milik sister company yakni Trans TV dan Trans 7. Pemanfaatan program bikinan sendiri itu bisa menghemat ongkos produksi.
Saat ini sudah ada 12 kanal program bikinan sendiri. Demi memikat konsumen, Indonusa juga meningkatkan kualitas dari teknologi MPEG 2 menjadi MPEG 4. Termasuk, menambah kanal, dari 50 menjadi 116 kanal.
Indonusa ingin akhir tahun nanti mendekap 1,5 juta pelanggan. Per Desember 2014, perusahaan itu mengaku mendekap 800.000 pelanggan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News