kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren hunian mahasiswa milenial tak lagi ngekos, bergeser ke apartemen


Rabu, 09 Mei 2018 / 06:25 WIB
Tren hunian mahasiswa milenial tak lagi ngekos, bergeser ke apartemen


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam beberapa tahun terakhir, muncul fenomena baru dalam hal hunian mahasiswa. Jika selama ini mahasiswa melekat dengan rumah kost, kini sudah mulai berpindah ke apartemen.

Dengan fasilitas yang dimiliki sebuah apartemen, sangat wajar bila mahasiswa mulai melirik apartemen sebagai tempat tinggal. Bagi orang tua mahasiswa, akan merasa lebih tenang bila anak-ananya tinggal di apartemen yang aman.

Pengamat properti David Cornelis melihat, tren properti residensial yang menyasar kalangan mahasiswa menengah atas tumbuh positif karena pembangunan beberapa kampus baru masih banyak dilakukan. Adanya apartemen bagi mahasiswa memberikan kenyamanan bagi mahasiswa dan ketenangan bagi orang tua.

"Apartemen dekat kampus ini menjanjikan karena investasinya yang sangat prospektif, didukung tingginya permintaan yang tak lepas dari besarnya potensi jumlah mahasiswa.” kata David, Senin (7/5).

PT Adhi Persada Properti, merupakan salah satu pengembang yang membidik pasar mahasiswa. Perusahaan ini sudah membangun apartemen mahasiswa di beberapa daerah seperti Depok, Jatinangor, Surabaya, Malang, dan Yogyakarta.

Wilayah-wilayah tersebut dinilai memiliki pasar yang tinggi. Puluhan perguruan tinggi, yang setiap tahunnya kedatangan ribuan mahasiswa, akan menjadi potensi pasar yang besar dalam hal hunian.

Wahyuni Sutantri, Direktur Pemasaran APP mengatakan, situasi pasar apartemen mahasiswa di Indonesia yang sangat besar. Hal itu adalah dasar bagi perusahaan untuk masuk ke segmen tersebut.

"Dengan brand Taman Melati, kami mengembangkan apartemen mahasiswa di beberapa kawasan kampus terbaik, yaitu apartemen Taman Melati Margonda di Depok, Taman Melati Jatinangor di Sumedang, Taman Melati Surabaya MERR, Taman Melati Sinduadi Yogyakarta, serta Taman Melati Dinoyo Malang." kata wanita yang akrab disapa Tantri.

Depok, Jatinangor, Surabaya, Yogya dan Malang, memang identik dengan kehidupan mahasiswa. Depok misalnya, terdapat kampus terpadu Universitas Indonesia. Jatinangor, terdapat Universitas Pajajaran dan Institut Teknologi Bandung. Surabaya, terdapat Universitas Airlangga dan Institut Teknologi 10 November. Sedangkan di Malang, terdapat Universitas Brawijaya.

Kota yang paling banyak memiliki perguruan tinggi, tentu Yogyakarta, dimana di kota ini terdapat Universitas Gajah Mada, serta beberapa perguruan tinggi swasta besar lainnya. Dengan keberadaan perguruan tinggi ini, setiap tahunnya akan kedatangan ribuan mahasiswa, yang kesemuanya membutuhkan hunian.

David Cornelis menambahkan, mahasiswa zaman dulu identik dengan kos, rumah sewa dan asrama yang dekat atau dalam lingkungan kampus. Tren hunian mahasiswa generasi milenial zaman sekarang sudah tidak lagi ngekos, melainkan bergeser ke apartemen. Kehadiran apartemen di sekitar lingkungan perguruan tinggi kini semakin mewabah.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×