kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren Teknologi 2024, Industri Telekomunikasi hingga Komestik Bagikan Proyeksi


Jumat, 26 April 2024 / 05:18 WIB
Tren Teknologi 2024, Industri Telekomunikasi hingga Komestik Bagikan Proyeksi
ILUSTRASI. Diskusi panel Digital Transformation Trend 2024 mengusung tema “Digital Innovation, Digital Everywhere”. Kegiatan ini akan menampilkan beragam presentasi yang menggugah pemikiran dari para pemimpin industri lintas sektor.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha

KONTAN.CO.ID - Perkembangan teknologi dipastikan akan berpeluang besar untuk diterapkan berbagai industri. Pada momen diskusi Digital Transformation Trend 2024 (DTT 2024) , beberapa pemimpin industri menyampaikan soal perkembangan teknologi ke depan mulai dari sektor telekomunikasi hingga kosmetik. 

Berkembangnya teknologi digital dapat menciptakan nilai bagi setiap industri. Akan tetapi, semua pihak perlu membuat lebih banyak inovasi yang tentunya tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat. 

Di sisi lain, konektivitas yang terus dibangun oleh operator telekomunikasi menjadi landasan bagi tumbuh dan berkembangnya ekosistem digital. Telah terbukti bahwa transformasi digital adalah kunci meningkatkan kemampuan bisnis, efisiensi operasional, dan pada akhirnya berujung pada pengalaman dan kepuasan pelanggan.

Baca Juga: KBFG Beri Dukungan Penuh Bagi Transformasi dan Perbaikan Fundamental KB Bank

CEO and Editor in Chief Selular Media Network (SMN), Uday Rayana mengatakan trend digitalisasi, IoT, dan kombinasi dunia nyata dengan dunia digital adalah pengubah permainan. "untuk menghadapi beragam tantangan sekaligus menangkap peluang yang berharga di masa depan,” ujar Uday dalam DTT 2024 yang dihadiri oleh KONTAN.

Mohamad Rosidi, Director ICT Strategy & Business Huawei Indonesia menyampaikan bahwa transformasi digital melekat pada pendekatan strategis utama. Di antaranya adalah konektivitas fiber untuk konstruksi dan pembangunan yang lebih baik.

Rosidi mengatakan ada tiga kunci dari strategi transformasi digital hingga penerapan jaringan 5G adalah Full Fiber Giga City Plan, Full Fiber Policy, hingga Financial Incentives.

Full Fiber Giga City Plan berupa penetapan semua konektivitas serat ke target area menjadi broadband Gigacity. Sementara itu, Full Fiber Policy mencakup Right of Way atau persetujuan terpadu, infrastructure sharing, hingga infrastruktur fiber pre-deployment atau menyediakan pipa atau jalan untuk kontruksi fiber di gedung.

Baca Juga: AIA Luncurkan ePolicy, Transformasi Buku Polis Digital Ramah Lingkungan

"Financial incentives yaitu alokasi anggaran untuk penerapan fiber hingga relaksasi pajak. Misalnya insentif pajak kepada ISP, pemain fiber sebagai subsidi tidak langsung," kata Rosidi.

Dalam kesempatan yang sama, Ronald Limoa, VP Technology Strategy and Consumer Product Innovation Telkomsel mengatakan sejak lahir tahun 1995, Telkomsel selalu melakukan inovasi. Nah, di 2024 ini Telkomsel berinovasi dengan memperluas jaringan 5G, Baggage Movement Tracking hingga IoT Connected Smart Highway.

Sebagai informasi, Baggage Movement Tracking adalah teknologi RFID untuk melacak pergerakan bagasi di dalam bandara. "Terintegrasi dengan aplikasi yang mudah digunakan, penumpang dapat dengan mudah memantau lokasi bagasi mereka secara real-time sepanjang perjalanan,"kata Ronald.

Inovasi lainnya adalah Teknologi Radio Frequency Identification untuk membayar Tol tanpa perlu Tap In Kartu Elektronik. Cukup dengan mengintegrasikan aplikasi pembayaran non-tunai Flo Apps di Ekosistem Telkomsel Apps.

Baca Juga: Konsisten Perbaiki Kualitas Aset, KB Bank Sukses Turunkan Rasio Kredit Berisiko

Teknologi juga berkembang di dunia investasi. Belva Driantama VP Corporate Strategic Indodax mengatakan tren kripto maupun blockchain yang akan berkembang tahun 2024 hingga beberapa tahun mendatang yakni Central Bank Digital Currency atau CDBC. "CBDC adalah uang digital yang diterbitkan dan peredarannya dikontrol oleh bank sentral, dan digunakan sebagai alat pembayaran yang sah untuk menggantikan uang kartal," kata Belva.

Negara yang sudah menerapkannya ada Jamaica, Zimbabwe, Bahamas, Nigeria, serta 18 negara yang masih melakukan pilot project terkait CBDC. Belva mengamati bahwa sejumlah sektor finansial yang bisa tergantikan oleh teknologi Blockchain, di antaranya Pegadaian, remitansi, hingga pasar modal.

Kadin juga tidak ketinggalan mengadopsi teknologi. Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Kadin Indonesia, Sarman Simanjorang mengatakan bahwa program Kadin yang telah mengadopsi Industri 4.0 dan transformasi digital dengan target untuk menyerap lebih dari 50 juta pekerja dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja lebih dari US$35 miliar.

Baca Juga: Bank DKI Hadirkan Inovasi Jakarta Tourist Pass

"Ada Kadin Cipta yang merupakan platform dasar digital bagi semua anggota KADIN, menggunakan database anggota, asosiasi, pemerintah, dan pengusaha sebagai alat bantu pengambilan keputusan," ujar Sarman.

Wendra Wilendra selaku Chairman - CEO Brand Consultan Dbrandcom mengungkapkan penerapan teknologi juga telah digunakan di industri kosmetik. Di antaranya penerapan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan wajib diterapkan dalam industri kosmetik karena merupakan sebuah revolusi industri.

"Di kosmetik pun kami harus menggunakan AI bahkan kami juga membuat star-up untuk mengedukasi bahkan memasarkan produk kami," tandasnya.

Selanjutnya: Ingin Umur Panjang? Ini 11 Buah & Sayuran yang Bisa Memperpanjang Usia

Menarik Dibaca: Ada Beli 1 Gratis 1, Cek Promo JSM Alfamidi Spesial Gajian 26-28 April 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×