kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tri Indonesia sebut kontribusi program kuota gratis masih di bawah 2% dari revenue


Rabu, 25 November 2020 / 22:15 WIB
Tri Indonesia sebut kontribusi program kuota gratis masih di bawah 2% dari revenue
ILUSTRASI. Seorang guru Bahasa Inggris Subakir (56 tahun), mengajar dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) di SMAN 108 Jakarta, ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI memberikan bantuan kepada pelajar dan tenaga pengajar berupa kuota internet gratis yang disalurkan setiap bulan.

Bantuan kuota internet gratis ini diberikan guna membantu pelajaran dan tenaga pengajar dalam melaksanakan program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan disalurkan melalui provider Telkomsel, XL, Indosat, dan Tri.

Danny Buldansyah, Wakil Direktur Utama PT Hutchison 3 Indonesia menyatakan pihaknya melakukan injeksi kuota data kepada sebanyak 3,9 juta pelanggan dalam menjalankan program ini.

Baca Juga: Ikut program internet gratis Kemdikbud, berapa kontribusi yang didapat XL Axiata?

Hal itu setara dengan rata-rata sekitar Rp. 38.000 per pelanggan per bulan. "Kontraknya sendiri, adalah per bulan berdasarkan nomor yang didaftarkan oleh peserta didik dan pendidik," jelas Danny saat dihubungi Kontan, Rabu (25/11).

Danny melanjutkan, dalam mendukung program ini, Tri Indonesia memberikan harga di bawah harga komersial. Dengan begitu, pihaknya menerima pendapatan tambahan, tetapi mengalami penurunan pendapatan dari segmen student.

Ia juga berkata, kontribusi program ini netral alias pihaknya tidak mendapatkan kenaikan pendapatan yang berarti. "Kontribusi dari program ini adalah neutral artinya dibandingkan sebelum program ini, pendapatan kami tidak mengalami perubahan yang berarti," sambungnya.

Baca Juga: Ini syarat pembelajaran tatap muka dapat dilakukan di sekolah pada Januari 2021

Danny menjabarkan, pada periode pertama pelaksanaan program ini, pihaknya tidak mendapatkan penambahan pendapatan. Sedangkan periode kedua, ada tambahan, namun porsinya hanya di bawah 2% secara total revenue perusahaan.

"Jadi memang ada penambahan pendapatan tambahan, tapi di bawah 2% dari total revenue. Ada penurunan pendapatan dari segmen student juga dari program ini," tutupnya.

Selanjutnya: Anies: Belum ada keputusan soal pembelajaran tatap muka di sekolah pada januari 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×