Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Dalam uji validitas yang dilakukan nanti, PURE akan menyerahkan data karakteristik bijih umpan yang digunakan pada percobaan terdahulu dan parameter percobaan unit STAL kepada tim yang dibentuk Badan Geologi ESDM.
Metode tersebut kemudian akan divalidasi menggunakan sampel bijih nikel laterit berkadar rendah sekitar 2 ton yang akan diambil dari lokasi uji petik Badan Geologi ESDM di Sulawesi Tenggara tahun 2019.
Baca Juga: Trinitan Metals (PURE) rampungkan uji kelayakan ekstraksi nikel
Dalam pengujian tersebut, Badan Geologi ESDM bekerja sama dengan pakar hidro metalurgi dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Nantinya, hasil validasi tersebut dituangkan ke dalam paper untuk diterbitkan pada jurnal internasional sekaligus digunakan sebagai syarat pengurusan paten.
Direktur Trinitan Metals & Minerals Widodo Sucipto mengungkapkan, STAL Technology merupakan pemutakhiran dari teknologi Roasting Leaching Electrowinning Process (RLEP) yang sebelumnya dikembangkan oleh PURE.
Hasil pengembangan terbaru ini diklaim lebih efisien dalam penggunaan bahan kimia untuk pengolahan dan mampu menghasilkan produk sampingan seperti Magnesium Sulfat.
“Validasi teknologi STAL Technology ini merupakan momentum awal untuk mewujudkan visi kami sebagai aset nasional dalam pengembangan dan pengolahan sumber daya alam Indonesia,” pungkas Widodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News