kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Trinitan Metals & Minerals gandeng ESDM kembangkan teknologi baru pengolahan nikel


Minggu, 19 Juli 2020 / 11:55 WIB
Trinitan Metals & Minerals gandeng ESDM kembangkan teknologi baru pengolahan nikel
Penandatanganan MoU antara Direktur Trinitan Metals & Minerals Widodo Sucipto dan Kepala PSDMBP Badan Geologi Kementerian ESDM Iman K. Sinulingga untuk pengembangaan teknologi baru pengolahan nikel kadar rendah


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trinitan Metals & Minerals Tbk (PURE) menandatangani nota kesepahaman Pengujian, Penyediaan Informasi, dan Penyelidikan/Penelitian dengan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada Kamis (16/7) lalu.

Kedua belah pihak sepakat untuk berkoordinasi dalam pelaksanaan validasi terhadap hasil pengolahan bijih nikel laterit berkadar rendah dengan menggunakan STAL Technology pada tahun ini.

Sebagai informasi, STAL Technology merupakan teknologi pengolahan dan pemurnian logam berbasis hidro metalurgi milik PURE yang diklaim mampu mengolah nikel kadar rendah menjadi logam nikel murni kelas satu dengan biaya investasi maupun operasional yang kompetitif.

Baca Juga: Trinitan Metals And Minerals (PURE) mengalami rugi bersih Rp 27,36 miliar di 2019

Kepala PSDMBP Badan Geologi Kementerian ESDM, Ir. Iman K Sinulingga mengapresiasi langkah PURE yang menghadirkan teknologi yang berpotensi memberi nilai tambah bagi sumber daya mineral nasional dan menjadi solusi untuk pengolahan nikel kadar rendah.

Dia menjelaskan, Indonesia memiliki sumber daya nikel sebanyak 9,4 miliar ton yang sebagian besar berkadar rendah atau kurang dari 1,7%. “Kalau misalnya STAL Technology ini bisa mengolah nikel berkadar rendah tentu sangat luar biasa. Kami tentu sangat mendukung,” ujar dia dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, kemarin (18/7).

Dalam uji validitas yang dilakukan nanti, PURE akan menyerahkan data karakteristik bijih umpan yang digunakan pada percobaan terdahulu dan parameter percobaan unit STAL kepada tim yang dibentuk Badan Geologi ESDM.

Metode tersebut kemudian akan divalidasi menggunakan sampel bijih nikel laterit berkadar rendah sekitar 2 ton yang akan diambil dari lokasi uji petik Badan Geologi ESDM di Sulawesi Tenggara tahun 2019.

Baca Juga: Trinitan Metals (PURE) rampungkan uji kelayakan ekstraksi nikel

Dalam pengujian tersebut, Badan Geologi ESDM bekerja sama dengan pakar hidro metalurgi dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Nantinya, hasil validasi tersebut dituangkan ke dalam paper untuk diterbitkan pada jurnal internasional sekaligus digunakan sebagai syarat pengurusan paten.

Direktur Trinitan Metals & Minerals Widodo Sucipto mengungkapkan, STAL Technology merupakan pemutakhiran dari teknologi Roasting Leaching Electrowinning Process (RLEP) yang sebelumnya dikembangkan oleh PURE.

Hasil pengembangan terbaru ini diklaim lebih efisien dalam penggunaan bahan kimia untuk pengolahan dan mampu menghasilkan produk sampingan seperti Magnesium Sulfat.
“Validasi teknologi STAL Technology ini merupakan momentum awal untuk mewujudkan visi kami sebagai aset nasional dalam pengembangan dan pengolahan sumber daya alam Indonesia,”  pungkas  Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×