Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Trinitan Metals & Minerals Tbk (PURE) menandatangani nota kesepahaman Pengujian, Penyediaan Informasi, dan Penyelidikan/Penelitian dengan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada Kamis (16/7) lalu.
Kedua belah pihak sepakat untuk berkoordinasi dalam pelaksanaan validasi terhadap hasil pengolahan bijih nikel laterit berkadar rendah dengan menggunakan STAL Technology pada tahun ini.
Sebagai informasi, STAL Technology merupakan teknologi pengolahan dan pemurnian logam berbasis hidro metalurgi milik PURE yang diklaim mampu mengolah nikel kadar rendah menjadi logam nikel murni kelas satu dengan biaya investasi maupun operasional yang kompetitif.
Baca Juga: Trinitan Metals And Minerals (PURE) mengalami rugi bersih Rp 27,36 miliar di 2019
Kepala PSDMBP Badan Geologi Kementerian ESDM, Ir. Iman K Sinulingga mengapresiasi langkah PURE yang menghadirkan teknologi yang berpotensi memberi nilai tambah bagi sumber daya mineral nasional dan menjadi solusi untuk pengolahan nikel kadar rendah.
Dia menjelaskan, Indonesia memiliki sumber daya nikel sebanyak 9,4 miliar ton yang sebagian besar berkadar rendah atau kurang dari 1,7%. “Kalau misalnya STAL Technology ini bisa mengolah nikel berkadar rendah tentu sangat luar biasa. Kami tentu sangat mendukung,” ujar dia dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, kemarin (18/7).
Dalam uji validitas yang dilakukan nanti, PURE akan menyerahkan data karakteristik bijih umpan yang digunakan pada percobaan terdahulu dan parameter percobaan unit STAL kepada tim yang dibentuk Badan Geologi ESDM.
Metode tersebut kemudian akan divalidasi menggunakan sampel bijih nikel laterit berkadar rendah sekitar 2 ton yang akan diambil dari lokasi uji petik Badan Geologi ESDM di Sulawesi Tenggara tahun 2019.
Baca Juga: Trinitan Metals (PURE) rampungkan uji kelayakan ekstraksi nikel
Dalam pengujian tersebut, Badan Geologi ESDM bekerja sama dengan pakar hidro metalurgi dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Nantinya, hasil validasi tersebut dituangkan ke dalam paper untuk diterbitkan pada jurnal internasional sekaligus digunakan sebagai syarat pengurusan paten.
Direktur Trinitan Metals & Minerals Widodo Sucipto mengungkapkan, STAL Technology merupakan pemutakhiran dari teknologi Roasting Leaching Electrowinning Process (RLEP) yang sebelumnya dikembangkan oleh PURE.
Hasil pengembangan terbaru ini diklaim lebih efisien dalam penggunaan bahan kimia untuk pengolahan dan mampu menghasilkan produk sampingan seperti Magnesium Sulfat.
“Validasi teknologi STAL Technology ini merupakan momentum awal untuk mewujudkan visi kami sebagai aset nasional dalam pengembangan dan pengolahan sumber daya alam Indonesia,” pungkas Widodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News