Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sawit, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) meyakini kinerjanya selama tahun 2022 ini bakal ditutup dengan hasil memuaskan. Keyakinan itu didasari oleh dua faktor utama, yakni harga jual dan juga produksi crude palm oil (CPO) yang realisasinya sesuai bahkan melampaui ekspektasi perseroan.
Corporate Secretary PT Triputra Agro Persada Tbk adalah Joni Tjeng menuturkan bahwa perkembangan harga komoditas CPO di sepanjang tahun ini masih sesuai dengan ekspektasi perseroan. Begitu pun dengan capaian produksi, yang pertumbuhannya justru berhasil melampaui ekspektasi perseroan sebelumnya.
"Maka untuk tahun 2022 Perseroan menargetkan kenaikan penjualan dan juga laba akhir Perseroan yang signifikan dan jauh lebih baik dari tahun sebelumnya," ungkap Joni, kepada Kontan.co.id, Selasa (15/11) lalu.
Baca Juga: Kinerja Triputra Agro Persada (TAPG) Naik pada Kuartal III, Ini Pendorongnya
Untuk diketahui, kinerja Triputra Agro terbilang cukup fantastis sepanjang Januari-September 2022. Penjualan TAPG melesat 51,51% menjadi Rp 6,74 triliun, dari semula Rp 4,45 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penjualan Triputra Agro masih didominasi oleh CPO dan inti kelapa sawit yang mencapai Rp 6,70 triliun. Kemudian di susul oleh penjualan tandan buah segar (TBS) dan karet yang masing-masing berkontribusi sebesar Rp 20,70 miliar dan Rp 20,09 miliar.
Meski tak membeberkan secara detail berapa realisasi volume produksi CPO TAPG selama kuartal III-2022, Joni menyebut bahwa realisasi produksi berhasil mencapai level yang cukup baik dengan dukungan sejumlah faktor. Termasuk di antaranya iklim yang mendukung serta umur tanaman yang produktif.
"Volume produksi CPO pada tahun ini mencapai level yang baik, seiring iklim yang mendukung, dengan umur tanaman yang produktif ditambah pemupukan yang optimal dan good agricultural practice akan mendorong produksi hingga 20% year on year (YoY)," sebutnya.
Di sepanjang tahun ini TAPG menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 570 miliar, dengan porsi 60% di antaranya dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur.
"Sejauh ini realisasi penyerapan capex masih sesuai plan dari perseroan," ujar Joni.
Sebagai informasi, hingga akhir September 2022 TAPG berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih 227,73% menjadi 2,33 triliun. Di mana, pada periode yang sama tahun sebelumnya laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hanya mencapai Rp 713,16 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News