kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Triyasa Propertindo pilih andalkan proyek eksisting Samira Regency di saat pandemi


Minggu, 28 Juni 2020 / 19:19 WIB
Triyasa Propertindo pilih andalkan proyek eksisting Samira Regency di saat pandemi
ILUSTRASI. Direktur Triyasa Propertindo Andrie Gotama menyebutkan sejak pandemi virus corona pihaknya memutuskan untuk menahan proyek-proyek baru. Memilih mengandalkan proyek eksistingnya yakni Samira Residence di Sentul dan Samira Regency di Bekasi


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - CIBITUNG. PT Triyasa Propertindo bagian dari PT Tiara Marga Trakindo (Grup TMT) tahan pengembangan proyek baru. Tahun ini, pihaknya akan fokus pada proyek eksistingnya.

Direktur Triyasa Propertindo Andrie Gotama menyebutkan sejak pandemi virus corona pihaknya memutuskan untuk menahan proyek-proyek baru.

"Land bank kami banyak karena kami mengatur aset grup. Namun, secara prioritas tidak bisa dibangun secara bersamaan dan penggunaannya mungkin berbeda," ujarnya di Cibitung, Sabtu (27/6).

Baca Juga: Triyasa genjot penjualan Samira Residence

Ia mencontohkan seperti lahan di kawasan Bintaro yang dibangun menjadi tempat komersial untuk lifestyle. Sayang, ia enggan membeberkan luasan lahan yang dimiliki grupnya.

Karenanya, untuk menggenjot bisnis saat ini perusahaan mengandalkan proyek eksistingnya yakni Samira Residence di Sentul dan Samira Regency di Bekasi. Adapun kedua proyek perumahan tersebut dibangun di atas lahan seluas 2,1 ha.

Untuk Samira Regency Bekasi, Andrie memaparkan akan membangun 179 unit rumah yang dibagi dalam 3 tahapan. "Tahap pertama akan kami bangun sebanyak 56 unit," tuturnya.

Terkait investasi, ia enggan membeberkan dengan pasti. Yang jelas, investasi yang digelontorkan di atas Rp 100 miliar.

Adapun proyek tersebut menawarkan 3 tipe rumah, masing-masing Amethyst seluas 30/60 seharga Rp 500 juta, Citrine berdimensi 45/72 yang ditawarkan mulai dari Rp 600 juta, dan Emerald seluas 55/72 seharga Rp 700 juta, serta rumah toko (ruko) yang ditawarkan mulai dari Rp 1 miliar.

"Fase pertama Emerald dan ruko sudah sold out," akunya. Sementara, secara keseluruhan dari fase pertama progres penjualannya mencapai 60%.

Kendati begitu, ia mengaku di tengah pandemi virus corona penjualan propertinya mengalami penurunan. Oleh sebab itu, perusahaan juga mengupayakan dengan memasarkan melalui platform online hingga mengundang influencer.

Baca Juga: Triyasa Propertindo mulai bangun rumah tapak

Menurutnya, strategi tersebut mendapatkan respon yang cukup baik dari konsumen sehingga walau dari sisi penjualan terdampak perusahaan masih tetap membukukan penjualan.

Andri berharap akhir tahun nanti penjualan pada fase I selesai. Terlebih dari sisi investasi harga jual propertinya telah mengalami peningkatan 15% sejak pertama kali dipasarkan pada Oktober tahun lalu.

Adapun untuk fase kedua, perusahaan berencana untuk meluncurkannya pada akhir tahun nanti atau paling tidak pada awal tahun depan.

Asal tahu saja, Triyasa Propertindo memiliki beberapa portofolio proyek yang telah dibangun, yakni Gedung TMT I, Gedung TMT II, dan Gran Rubina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×