kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tunas Baru Lampung (TBLA) bidik pendapatan hingga Rp 14 triliun pada tahun ini


Minggu, 01 Agustus 2021 / 13:06 WIB
Tunas Baru Lampung (TBLA) bidik pendapatan hingga Rp 14 triliun pada tahun ini
ILUSTRASI. PT Tunas Baru Lampung Tbk TBLA salah satu anggota dari Sungai Budi Group, produsen gula dan minyak goreng Rose Brand.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) menjaga tren pertumbuhan kinerja keuangan yang telah diraih pada awal tahun ini. Emiten di bidang usaha agribisnis kelapa sawit dan gula ini membidik kenaikan pendapatan sekitar 30% sepanjang 2021.

Pada kuartal pertama 2021, TBLA mencatatkan pendapatan usaha senilai Rp 3,49 triliun. Tumbuh 26,44% dibandingkan kuartal I 2020 yang sebesar Rp 2,76 triliun.

Laba bersih yang teratribusikan kepada pemilik entitas induk TBLA juga terdongkrak hingga 130,14%, dari Rp 84,46 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp 194,38 miliar pada kuartal I 2021.

Baca Juga: Betonjaya Manunggal (BTON) bidik penjualan Rp 122 miliar di tahun ini

Corporate Secretary Tunas Baru Lampung, Hardy Phan, menjelaskan bahwa kinerja TBLA pada periode tiga bulan pertama 2021 antara lain disebabkan adanya kenaikan harga jual produk sawit dan turunannya sebesar 18%. Volume penjualan pun juga naik 2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Sedangkan untuk produk gula harga mengalami penurunan 16%, namun volume mengalami kenaikan sebanyak 70%," ujar Hardy saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (1/8).

Meski belum merinci, tapi dengan harga jual yang cukup tinggi, Hardy optimistis pertumbuhan kinerja pendapatan dan laba bersih TBLA juga diraih pada periode semester pertama 2021. Tren pertumbuhan tersebut akan dijaga hingga tutup tahun nanti.

Dengan estimasi capaian pada kuartal pertama, TBLA memproyeksikan bisa membukukan pendapatan sekitar Rp 14 triliun. Raihan pendapatan TBLA pada 2021 diperkirakan bisa tumbuh kurang lebih 30% dibandingkan realisasi pada tahun lalu.

Hardy bilang, strategi TBLA untuk menggenjot kinerja dilakukan dengan mendorong volume penjualan yang sudah digelar sejak kuartal pertama. Termasuk mengoptimalkan kapasitas pabrik-pabrik minyak goreng dan biodiesel TBLA. "Kami harapkan operasional dapat tetap berjalan dengan lancar," imbuhnya.

Baca Juga: Volume penjualan Solusi Bangun Indonesia (SMCB) naik 17,73% pada semester I

Sebagai informasi, pada tahun lalu TBLA membukukan pendapatan usaha senilai Rp 10,86 triliun. Tumbuh 27,31% dibandingkan raihan pada 2019 yang senilai Rp 8,53 triliun. Sepanjang 2020 TBLA meraih laba bersih teratribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 678,02 miliar. 

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) TBLA pun menyetujui dan menetapkan penggunaan laba bersih untuk tahun buku 2020 dengan membagikan dividen tunai sebesar Rp 131,92 miliar atau Rp 25 per lembar saham, dan sebesar Rp 500 juta ditetapkan sebagai dana cadangan. 

Sisa dari laba bersih TBLA setelah dikurangi dana cadangan akan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional yang dimasukkan dalam pos saldo laba.

Selanjutnya: Laba bersih Medikaloka Hermina (HEAL) melonjak 442% di semester I

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×