Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) dengan menerbitkan 18,82 miliar saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham atau total Rp 4,7 triliun. Seluruh transaksi PUT I tersebut ditargetkan selesai pada awal Februari 2019.
Direktur Renuka Coalindo Irwan Darmawan menyebut Wilton Resources Holdings Pte Ltd akan bertindak sebagai pembeli siaga atau stand buy buyer. Hal tersebut akan dilakukan jika rights issue tidak diserap secara sempurna oleh public. “Ini transaksi inbreng atau non tunai, jika pemegang saham meng-exercise atau menggunakan right-nya itu akan digunakan untuk modal kerja.” Kata Irwan di Jakarta, Jumat (30/11).
Rencananya, Winston Resource Holding akan membeli 15,06 miliar saham Renuka Coalindo dengan harga yang sama seperti yang ditawarkan kepada publik. Total nilai transaksi diperkirakan akan bernilai sebesar Rp 3,76 triliun yang bersifat non tunai dengan menggunakan saham PT Wilton Investment yang berkedudukan di Jakarta.
Menurut Irwan, jika right issue terserap sempurna maka 80% diantaranya akan digunakan untuk membeli saham Wilton Investment milik Wilton Resources Holding sebesar Rp 3,7 triliun. Sementara sisanya akan digunakan oleh perusahaan jni untuk modal kerja berupa biaya operasional.
Namun, jika publik tidak melaksanakan hak rights issue-nya, maka kepemilikan publik di perusahaan ini akan terdilusi menjadi sebesar 0,39% dari sebelumnya 20%. Sementara kepemilikan mayoritas Renuka Coalindo setelah rights issue akan diperoleh Wilton Resources Holding sebesar 98,04%.
Setelah proses rights issue selesai, Renuka Coalindo berencana memperbaiki kinerja keuangannya dengan memproduksi emas dalam bentuk dore dari Ciemas Gold Project, Sukabumi. “Start produksi di bulan Juni 2019, produksinya 185.000 troy ons per tahunnya, bisa dipasarkan langsung ke PT Aneka Tambang (Antam),” kata Irwan.
Renuka Coalindo telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$26 juta di tahun 2019. Rencananya seluruh belanja modal tersebut akan digunakan untuk menyiapkan produksi emas di Ciemas Gold Project.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News