kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.510.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 15.565   0,00   0,00%
  • IDX 7.789   16,39   0,21%
  • KOMPAS100 1.206   -1,84   -0,15%
  • LQ45 954   -7,01   -0,73%
  • ISSI 236   1,17   0,50%
  • IDX30 492   -2,07   -0,42%
  • IDXHIDIV20 588   -4,32   -0,73%
  • IDX80 137   -0,37   -0,27%
  • IDXV30 143   0,88   0,62%
  • IDXQ30 163   -1,25   -0,76%

Turis Rusia harapkan penerbangan langsung ke Bali


Jumat, 20 Februari 2015 / 21:50 WIB
Turis Rusia harapkan penerbangan langsung ke Bali
ILUSTRASI. Warga menggembala kambing di dasar Waduk Botok yang mengering di desa Mojodoyong, Kedawung, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (30/8/2023). Kondisi waduk tersebut mulai mengering akibat musim kemarau dan mengancam sekitar 2.488 hektare sawah pertanian di 13 desa yang menjadi daerah irigasi Waduk Botok. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/aww.


Sumber: Antara | Editor: Uji Agung Santosa

KUTA.  Wisatawan Rusia mengharapkan adanya penerbangan langsung menuju Denpasar, Bali, mengingat tingginya minat turis dari negeri beruang merah itu berwisata ke Pulau Dewata.

"Untuk menambah volume turis Rusia, salah satu kuncinya adalah adanya penerbangan langsung," kata Konsul Kehormatan Rusia di Denpasar, Chairul Nuku Hamka dalam diskusi terkait wisatawan Eropa Tengah dan Timur di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (20/2/2015). 

Dia menjelaskan bahwa selama ini kedatangan turis Rusia menggunakan penerbangan carter. Menurut Chairul, rata-rata jumlah kunjungan turis Rusia ke Bali selama setahun mencapai 5.000 orang.

Namun berdasarkan catatannya, selama periode Januari 2015, jumlah kunjungan turis Rusia menurun hingga 50% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Selama Januari 2015 tercatat sekitar 5.000 orang turis Rusia berwisata di Bali atau turun lebih dari 50% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 11.000 orang.

Penurunan tersebut, lanjut Chairul disebabkan oleh melemahnya mata uang Rubel dan adanya embargo dari negara-negata Barat kepada Rusia. 

Hal tersebut disinyalir berpengaruh terhadap perekonomian negara tersebut yang berimbas kepada mahalnya biaya perjalanan ke luar negeri, termasuk biaya penerbangan carter yang selama ini digunakan saat berwisata ke Bali.

Sebelumnya maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia berencana melakukan penerbangan langsung yang melayani rute Denpasar-Moskwa yang dijadwalkan pada Desember 2014. Namun hingga saat ini akses penerbangan langsung tersebut masih belum terealisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×