Turun di Kuartal III, Honda Klaim Penjualan Brio Satya Masih Tinggi di Segmen LCGC

Selasa, 14 Oktober 2025 / 15:28 WIB

ILUSTRASI. Pengunjung melihat penampilan mobil New Honda Brio RS saat dipamerkan di Trans Studio Mall (TSM), Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (9/5/2023). PT Honda Prospect Motor (HPM) optimistis model andalannya, Honda Brio Satya, masih bisa melaju hingga akhir tahun. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Meski pasar mobil murah ramah lingkungan alias low cost green car (LCGC) tengah melambat, PT Honda Prospect Motor (HPM) optimistis model andalannya, Honda Brio Satya, masih bisa melaju hingga akhir tahun.

Sales & Marketing and After Sales Director HPM Yusak Billy menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2025 penjualan LCGC Honda bergerak sejalan dengan tren pasar otomotif nasional yang cenderung melemah.

Untuk diketahui, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan wholesales LCGC nasional anjlok 47% year-on-year (YoY) menjadi 7.795 unit pada September 2025. Pun secara kumulatif sejak awal tahun, penurunannya mencapai 34% YoY menjadi 89.051 unit.

Sejalan dengan itu, penjualan ritel tercatat turun 34% YoY menjadi 9.364 unit pada bulan September dan 28% YoY menjadi 97.723 unit secara kumulatif sejak Januari.

Nah, hingga kuartal III-2025, total penjualan retail Honda Brio Satya tercatat sebanyak 25.557 unit. Jika dibandingkan, penjualan Brio Satya sepanjang tahun 2024 lalu mencapai 45.438 unit, artinya kinerja selama tiga kuartal tahun ini baru setara dengan 56,24% dari pencapaian setahun penuh lalu.

“Meski terdampak pelemahan pasar, Brio Satya masih menjadi salah satu model dengan penjualan tertinggi di segmen LCGC. Ini menunjukkan kepercayaan konsumen terhadap produk kami masih sangat kuat,” ujar Yusak Billy kepada Kontan, Selasa (14/3/2025).

Dalam situasi saat ini, Billy bilang HPM bakal terus menyesuaikan produksi serta strategi penjualan agar sejalan dengan permintaan pasar dan kondisi ekonomi yang ada.

Fokus perseroan ialah menjaga pangsa pasar Honda Brio sebagai pilihan utama konsumen, khususnya bagi first-time buyer, serta memastikan penjualan tetap stabil hingga akhir tahun..

Di tengah lesunya pasar LCGC, Billy tak memastikan apakah HPM berniat melakukan pengurangan produksi. Yang pasti, pihaknya bakal terus memantau perkembangan permintaan di setiap segmen untuk menentukan kapasitas produksi berjalan secara efisien.

Dalam menjaga minat konsumen di tengah pasar yang melambat, HPM bakal terus menghadirkan berbagai program penjualan dan pembiayaan menarik, serta aktivitas promosi untuk mendekatkan produk Honda ke masyarakat.

Lagipula, Billy menilai segmen LCGC masih memiliki peran penting di industri otomotif nasional.

“Mobil LCGC tetap menjadi pilihan utama bagi banyak konsumen Indonesia karena efisien, terjangkau, dan mudah dirawat,” katanya.

Hanya saja, saat ini pasar dihadapkan dengan tantangan pada daya beli konsumen dan persaingan ketat di segmen entry. Meski begitu, HPM optimistis posisi Brio Satya sebagai market leader di segmen LCGC akan tetap kuat berkat keunggulan produk dan strategi adaptif perusahaan.