kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Udang dan kepiting masih jadi andalan


Kamis, 20 Maret 2014 / 10:34 WIB
Udang dan kepiting masih jadi andalan
ILUSTRASI. Soccer Football - Premier League - Liverpool v Manchester City - Anfield, Liverpool, Britain - October 16, 2022 Liverpool's Mohamed Salah in action with Manchester City's Bernardo Silva. REUTERS/Phil Noble


Reporter: Maria Elga Ratri, Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Membaiknya permintaan di Amerika Serikat (AS) sepertinya bakal berdampak positif terhadap kinerja ekspor perikanan Indonesia. Maklum saja, AS adalah salah satu negara tujuan ekspor perikanan Indonesia yang terbesar.

Tahun ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan berharap nilai ekspor hasil perikanan ke AS bisa mencapai US$ 1,7 miliar - US$ 1,9 miliar, naik 20% - 35% dari tahun lalu yang sekitar US$ 1,4 miliar. Penyumbang terbesar ekspor tersebut berasal dari udang, tuna, kakap dan rajungan.

Ketua Umum asosiasi Pengusaha Pengolahan & Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) Thomas Darmawan mengatakan, perusahaan di sektor industri perikanan akan menerima banyak keuntungan ekspor dari ekspor udang, sebab udang  menjadi prioritas ekspor hasil perikanan Indonesia ke AS.

Dari total ekspor perikanan ke AS sebesar US$ 1,4 miliar, sekitar US$ 890 juta atau 63,57% didominasi oleh ekspor udang. Disusul dengan ekspor kepiting sebesar US$ 190 juta dan ekspor tuna sebesar US$ 115 juta. Ekspor perikanan ke AS tahun lalu tumbuh 16,2% dari tahun 2012 yang sebesar US$ 1,15 miliar.

Selain udang, kata Thomas, sebetulnya potensi komoditas seperti kepiting, tuna dan nila juga besar. Namun, saat ini masih sedikit pengusaha perikanan mengembangkan komoditas tersebut.

Pertumbuhan ekspor perikanan Indonesia masih tertinggal dari pertumbuhan ekspor perikanan India dan Vietnam ke pasar AS. "Ekspor Vietnam bisa naik 62%," katanya kepada KONTAN.

Thomas bilang, agar bisa bersaing di AS, Indonesia harus bisa memperbaiki sisi produksi. "Sebab produksi ikan dalam negeri belum bisa mengejar permintaan," jelas Thomas.

Saut P. Hutagalung, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan mengatakan pasar perikanan AS pada tahun ini lebih dinamis karena permintaan di AS membaiknya dibanding tahun lalu.

Saat ini, Indonesia tengah mengikuti Seafood Expo North America (SENA) di Boston. Sebanyak 17 perusahaan eksportir mempromosikan aneka produk olahan seperti fillet kakap merah, loins tuna, serta produk kalengan seperti sarden, tuna, dan rajungan. "Melihat kontak bisnis yang berkembang di expo, ekspor ke AS bisa meningkat 20% hingga 25% tahun ini, khususnya untuk produk udang, tuna, rajungan, dan kakap merah," jelas Saut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×