kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Eksportir minta izin ekspor arowana dipercepat


Minggu, 16 Februari 2014 / 20:20 WIB
ILUSTRASI. PT Lautan Luas Tbk (LTLS)


Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Asnil Amri

PONTIANAK. Para penangkar sekaligus eksportir ikan siluk (arowana) merah Kalimantan Barat minta pemerintah mempercepat proses izin ekspor.

Ketua Asosiasi Penangkar dan Pedagang Siluk Kalimantan Barat (APPS), Vincent Apriono bilang, proses perizinan ekspor yang harus diurus untuk mengirim ikan hias ke luar negeri terbilang cukup lama.

"Sampai dua minggu," katanya, di sela acara pameran dan kontes internasional arowana merah Kalimantan Barat, Minggu (16/2).

Padahal, kata dia, di negara pesaing seperti Malaysia dan Singapura, proses perizinan ekspor para pengusaha ikan hias hanya sekitar dua hari saja. "Jadi kami salah bersaing (pemasaran) dari Singapura dan Malaysia," keluh Vincent.

Rata-rata, eksportir Kalimantan Barat mampu mengekspor arowana jenis super red hingga 10.000 ekor per tahun. "Paling banyak ke China," kata Vincent.

Arowana super red yang memiliki warna sisik dan sirip dominan merah menyala merupakan ikan hias khas Kalimantan Barat.

Vincent berharap, proses perizinan ekspor yang kini berada dalam naungan Kementerian Kehutanan dapat dievaluasi.

Padahal, kata dia, saat ini eksportir hanya menjual ikan arowana merah hasil budidaya. "Sudah F3 (Fase ketiga) jadi sudah bukan ikan dilindungi," tambahnya.

Selama ini arowana masih digolongkan ikan hias yang harus dilindungi. Padahal, pembudidayaannya telah dilakukan sejak 4 tahun silam. Untuk kepentingan ekspor, hanya arowana turunan ketiga alias F3 yang boleh dikirimkan.

Tahun lalu, kata Vincent, harga arowana super red di kisaran Rp 3 juta per ekor untuk ukuran 18 sentimeter. Untuk mendongkrak harga, APPS mengadakan pameran dan kontes siluk tahunan. "Tahun 2012 harga rata-rata masih di bawah Rp 3 juta per ekor. Tapi setelah pameran 2013 harga naik," kata dia.

Untuk ikan kontes, harga bisa mencapai lebih dari Rp 30 juta. Misalnya saja, pemenang kontes West Kalimantan Siluk International Contest and Expo 2014 yang berakhir hari ini sudah ditawar Rp 250 juta. "Kalau tidak ada kontes, harga ratusan juta tidak ada yang mau beli," imbuh dia.

Sekitar 120 ekor arowana super red dikonteskan dalam acara ini yang dihadiri lebih dari 10.000 pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia serta mancanegara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×