kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Upaya Milk Life Atasi Perubahan Iklim Lewat Oasis Schoolyards


Jumat, 13 Juni 2025 / 14:26 WIB
Upaya Milk Life Atasi Perubahan Iklim Lewat Oasis Schoolyards
ILUSTRASI. Program Oasis Schoolyards


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program kepedulian terhadap lingkungan terus bergulir. Salah satunya adalah Oasis Schoolyards Semarang.

Ini adalah program hasil kolaborasi PT Global Dairi Alami produsen susu Milk Life bersama Resilient Cities Network (R-Cities) dan Pemerintah Kota Semarang .

Program ini sudah diluncurkan September 2024. Tujuannya menghadirkan ruang terbuka hijau yang multifungsi yang bisa menjadi arena bermain, belajar dan lainnya serta menumbuhkan budaya peduli lingkungan sejak dini.

Ada lima lokasi yang dipilih. Yakni MI Darul Ulum, MI Mirfa’ul Ulum, SDN Gebangsari 01, SDN Kaligawe, dan SD Marsudirini Gedangan.

Selama sembilan bulan, hasil dari program tersebut dipaparkan di Balai Kota Semarang Kamis (12/6). Hasilnya 82% guru melaporkan peningkatan signifikan dalam metode pengajaran perubahan iklim, dan 59% merasa jauh lebih percaya diri dalam mengedukasi komunitas.

Hasil tersebut berkat 29 modul pengajaran, serta adanya standar operasi untuk pengelolaan sampah, air, energi, tanaman, dan sanitasi. Berikutnya program itu juga sudah menghasiikan lima ruang terbuka multifungsi di masing-masing sekolah.

Baca Juga: Sekolah Adiwiyata dalam Inisiasi Berkelanjutan Medco Energi untuk Anambas

Koordinator Nasional Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Ananto Kusuma Seta mengungkapkan program tersebut sejalan dengan kebijakan nasional dan kerangka internasional dan telah berhasil diterjemahkan ke dalam konteks sekolah di Indonesia. 

“UNESCO menyoroti krisis terbesar dunia adalah perubahan iklim, bukan perang. Sehingga pendidikan perubahan iklim adalah prioritas utama. Saat ini 73% sekolah di Indonesia berada di area rawan banjir.” ungkap Ananto.

Kepala Hubungan Kemitraan Regional Asia-Pasifik R-Cities, Nini Purwajati, menekankan pentingnya membangun ketangguhan iklim dari komunitas lokal sebagai pusat inovasi.

Sedangkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang Budi Prakosa, menghargai inisiatif Oasis Schoolyards Semarang sebagai bentuk nyata kolaborasi lintas sektor untuk menjawab tantangan perubahan iklim secara bersama. 

“Kami berharap praktik dari program ini bisa menjadi salah satu katalis yang menginspirasi lebih banyak pihak, termasuk sektor swasta, untuk turut berkontribusi,” harap Vanessa Ingrid Pamela, Group Brand Head MilkLife.

Selanjutnya: CKB Logistics Perluas Jangkauan Layanan Lewat Ekspansi Armada dan Gudang Baru

Menarik Dibaca: iPhone 16 Harga Juni 2025 vs iPhone 16 Pro, Cek Review Singkat Berikut Ini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×