Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan permintaan pasar yang terus bertumbuh dan kebutuhan pupuk yang diperkirakan mencapai 6 sampai 7 juta ton pada 2030, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bersiap melaksanakan pembangunan Proyek Strategis Negara (PSN) dengan mendirikan pabrik pupuk baru di kawasan industri Fakfak, Papua Barat.
Targetnya, Pupuk Kaltim akan melakukan pengantongan pupuk pertama di pabrik baru ini pada gelaran ulang tahun ke-50 di 2027.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo mengatakan, pabrik pupuk baru di Papua Barat ini menjadi salah satu cara strategis Pupuk Kaltim untuk terus menjaga ketahanan pangan di Indonesia.
Baca Juga: Menengok Investasi Saham Sejumlah Dapen BUMN, Ada yang Nyangkut Hingga Menahun
Setali tiga uang, Pupuk Kaltim juga berupaya meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar, serta terjadinya pemerataan pembangunan khususnya di wilayah Indonesia Timur. Ini yang kami sebut sebagai multiplier effect.
Pabrik pupuk yang akan dibangun nantinya diklaim mampu memproduksi pupuk urea sebesar 1,15 juta ton per tahun dan amonia sebesar 825.000 ton per tahun.
Adapun, proyek ini menyasar untuk memenuhi sekitar 70% hingga 80% atau sekitar 4,5 hingga 5 juta ton kebutuhan nasional ketika sudah beroperasi penuh.
Selain melalui pembangunan pabrik baru, Pupuk Kaltim konsisten menghadirkan inovasi untuk mendukung ketahanan pangan nasional salah satunya lewat program Agrosolution dan Makmur.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Teken Kontrak Jual Beli Gas Demi Mengamankan Produksi Pupuk
Program ini diinisiasi sejak 2020 dan berfokus untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan para petani hingga pendampingan secara berkelanjutan.
Per September 2023, Pupuk Kaltim tercatat telah berhasil merealisasikan 48.585 hektar lahan dengan jumlah petani yang tergabung 17.682 orang.
Melalui program Makmur, petani binaan Pupuk Kaltim berhasil meningkatkan produktivitas hasil panen padi dan jagung rata-rata hingga 35%. Sehingga kesejahteraan petani pun turut meningkat lewat keuntungan hasil panen padi dan jagung yang meningkat rata-rata 52%.
Hingga saat ini Pupuk Kaltim telah mengelola program Makmur di seluruh Sulawesi, seluruh Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, NTB, NTT dan Papua Barat.
Baca Juga: Perbaiki Kualitas Lahan Pertanian, PKT Jalankan Program CSV D’Komposer
Upaya menjaga ketahanan pangan nasional diwujudkan Pupuk Kaltim dengan selalu memastikan stok dan distribusi pupuk di Indonesia aman.
Tercatat, untuk stok pupuk terkini, per September 2023 sebanyak 258.827 ton urea bersubsidi, 46.465 ton NPK Phonska, dan 10.106 ton NPK Formula Khusus telah tersedia di gudang-gudang Pupuk Kaltim yang tersebar di sejumlah wilayah yang menjadi tanggung jawab Pupuk Kaltim.
“Pada akhirnya, hal ini juga akan berdampak positif pada tingkat ketahanan pangan secara keseluruhan di Indonesia. Dengan demikian, kami berharap bahwa melalui peningkatan produktivitas petani, sektor pertanian nasional semakin kuat dan tangguh,” tutup Soesilo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News