Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat resmi diperpanjang hingga 25 Juli mendatang. Kondisi tersebut menyebabkan penutupan mal berlangsung lebih lama untuk menekan mobilitas masyarakat, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus korona yang kembali melonjak di Tanah Air sejak satu bulan ke belakang.
Emiten penyedia kain, seragam, dan fashion, PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) merupakan satu dari sekian sektor usaha yang terdampak oleh penutupan mall saat ini.
Guna menyiasati terhambatnya kinerja penjualan, BELL pun berupaya untuk terus mendorong penjualan secara daring, baik melalui situs perseroan maupun market place.
"Dampaknya dirasakan oleh hampir semua kegiatan usaha, tidak terkecuali BELL yang termasuk dalam sektor essential. Di mana diberlakukan berbagai pembatasan dalam kegiatan operasional industri juga retail dengan ditutupnya berbagai toko dan mall," ujar Sekretaris Perusahaan BELL, R Nurwulan Kusumawati hari ini, Rabu (21/7).
Baca Juga: Trisula International (TRIS) ekspor garmen hingga 1,7 juta potong
Meskipun laju bisnisnya masih diderai gempuran pandemi, BELL akan tetap berinovasi dan beradaptasi dalam memenuhi permintaan pelanggan. Salah satunya lewat keahlian perseroan dalam customized order produk tekstil yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
"Misalnya, kami membuat jaket sehat sebagai salah satu strategi kami di masa pemulihan ini. Melalui fitur-fitur dari jaket sehat ini sudah disiapkan untuk kebutuhan di masa pemulihan pandemi Covid-19 sebagai pakaian pelindung tambahan," jelas Nurwulan.
Lebih lanjut Nurwulan menambahkan, selain memproduksi jaket sehat dengan merk JOBB, BELL juga telah memasarkan kain sehat. Dia mengklaim, kain sehat BELL telah banyak dipesan oleh berbagai designer dan para pengusaha garmen karena fitur yang dimiliki sesuai dengan kondisi pandemi saat ini, seperti fitur antimicrobial, water repellent, breathable, dan perawatan yang mudah.
Adapun, terkait kapasitas produksi selama pendemi, Nurwulan bilang BELL akan menyesuaikannya dengan order yang masuk serta kebutuhan produksi. Terlebih, di tengah kondisi PPKM darurat seperti saat ini tentunya BELL akan menjalankan kegiatan operasional sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Baca Juga: Trisula Textile Industries (BELL) tebar dividen Rp 0,07 per saham, simak jadwalnya
"Operasional dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan ketat, BELL melakukan pengaturan operation untuk hari kerja dan tenaga kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan order BELL, sehingga membuat operational BELL berjalan dengan efisien dan efektif," bebernya.
Sehingga di tahun ini, BELL pun masih berpegang teguh pada target kinerja yang lebih baik dari tahun 2020. Dengan catatan, kondisi pandemi Covid-19 dan perekonomian yang juga ikut berangsur pulih.
"Kami berharap kondisi pandemi Covid-19 dan perekonomian cepat pulih kembali sehingga seluruh kegiatan dapat berjalan normal kembali," pungkasnya.
Selanjutnya: Trisula International targetkan pertumbuhan topline sebesar 5%, ini strateginya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News