kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Urai Kemacetan di Pelabuhan Merak, Truk ODOL akan Ditindak


Minggu, 07 April 2024 / 19:39 WIB
Urai Kemacetan di Pelabuhan Merak, Truk ODOL akan Ditindak
ILUSTRASI. Foto udara kendaraan calon pemudik menunggu antrean di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (7/4/2024) dini hari. Pada puncak arus mudik lebaran 2024, ribuan kendaraan roda empat sudah memadati Pelabuhan Merak untuk menyeberang menuju Pelabuhan Bakauheni. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga/pras.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, meninjau Pelabuhan Merak, Minggu (7/4). Menhub dan Menko PMK memaparkan beberapa langkah untuk urai kepadatan di Merak.

Menhub menyampaikan untuk mengurai kepadatan di Merak, pihaknya akan memaksimalkan Pelabuhan Panjang, Lampung sebagai jalur alternatif penyeberangan untuk melayani pemudik saat terjadi kepadatan.

Baca Juga: Hari Ke-8 Mudik, Ada Kenaikan Pengguna Commuter Line Bansoetta & Commuter Line Merak

“Kami memaksimalkan untuk dapat memanfaatkan Pelabuhan Panjang di Tanjung Karang, Lampung. Akan dibuat rute ke Panjang, baik dari Bakauheni maupun Ciwandan. Nanti dipilah peruntukannya. Karena, jika ke Panjang maka menghemat hampir 1 jam perjalanan bagi yang ingin ke Ibu Kota Lampung. Ini sangat positif,” kata Menhub dilansir dari laman resmi Kemenhub.

Selain itu Menhub telah meminta Kapolda Banten untuk menindak truk ODOL (Over Dimension Over Load) karena dirasakan dengan keberadaan truk ini di jalanan maka akan menghambat laju kendaraan pemudik, sehingga terjadi kepadatan.

“Tadi kami ada kesepakatan dengan Kapolda, ada tindakan hukum yang harus kita lakukan terhadap ODOL tanpa terkecuali. Kita minta pemilik untuk mentaati, atau kita akan pinggirkan mereka untuk tidak jalan, karena mereka menganggu perjalan mudik kali ini,” ucap Menhub.

Baca Juga: Penumpang Angkutan Udara yang Tertinggi pada H-4 Lebaran, Ini Rinciannya

Sementara itu Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan telah mengambil kebijakan bahwa kapal dari Merak ke Bakauheni hanya akan menurunkan penumpang lalu kembali ke Merak.

Sementara itu, untuk bongkar-muat, akan dilakukan dari pelabuhan Ciwandan ke Bakauheni atau Ciwandan ke Pelabuhan Panjang.

Menko Muhadjir mengatakan masih akan melihat perkembangan dari kebijakan itu. Sebab, dalam situasi sekarang jumlah penumpang cukup banyak.

"Di samping akan kita lihat perkembangan, nanti kapal dari Merak ke Bakauheni itu hanya nge-drop penumpang, semuanya, dan langsung kembali ke Merak untuk angkut penumpang. Tidak ada lagi skema 7-3 atau 4-3 tidak ada, kemudian untuk yang membongkar dan muat itu hanya dari Ciwandan ke Bakauheni, atau ke Panjang. Sementara dari Merak khusus untuk drop saja. Kosong balik untuk isi kembali. Tentu saja ini akan kita lihat perkembangan karena mengingat antisipasi situasi sekarang perkembangan," kata Menko Muhadjir.

Baca Juga: Urai Kepadatan di Pelabuhan Merak, Ini yang Dilakukan Pemerintah

Kapolda Banten Irjen. Pol. Abdul Karim menyampaikan masyarakat yang belum memiliki tiket diharapkan jangan melalukan pembelian tiket di perjalanan. Hal ini karena akan menganggu masyarakat yang sudah memiliki tiket sebelumnya.

“Jadi himbauan kami kepada masyarakat yang akan mudik ke Merak, diharapkan lakukan pembelian tiket sebelum berangkat ke Merak dari rumah. Sudah ada fasilitas online ini akan mengurangi lalu lintas di tol ataupun Merak,” ucapnya.

Dirut PT ASDP Ira Puspadewi menyebut bahwa tiket telah habis hingga tanggal 8 April 2024, tidak ada tambahan tiket sehingga masyarakat yang berangkat adalah masyarakat yang telah memiliki tiket di tangan.

“Memang sudah habis sama seperti naik kereta api atau pesawat, kalau sudah habis tidak bisa ditambahkan,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×