kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.001,22   7,62   0.77%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai akuisisi tol, ini rencana bisnis Astra Infra tahun ini


Senin, 20 Mei 2019 / 20:23 WIB
Usai akuisisi tol, ini rencana bisnis Astra Infra tahun ini


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Usai akuisisi ruas Tol Surabaya-Mojokerto, Astra Infra masih akan melihat aset-aset tol yang masih memiliki potensi baik. Untuk lokasi, pihaknya masih akan fokus di Tran Jawa.

Djap Tet Fa, Group CEO Astra Infra menyebutkan bahwa pihaknya saat ini masih melihat aset-aset potensial. "Sebagai informasi di Trans Jawa ada beberapa yang potensi dilepas oleh pemilik, tapi bagi kami masih lihat-lihat dulu," ujarnya di Jakarta, Senin (20/5).

Walaupun begitu, ia masih enggan menuturkan ruas tol yang dianggap potensial trafik tinggi. Namun, asal tahu saja di Trans Jawa sendiri Waskita hendak melepas 6 tol. Namun, saat disinggung hal tersebut dirinya mengelak. "Lihat nanti saja," tuturnya.

Untuk bidikan lainnya, dirinya juga masih akan fokus di Pulau Jawa. Menurutnya hal tersebut lantaran transportasi di Pulau Jawa sudah mature dan melihat jumlah populasi terbesar. Selain itu, pihaknya juga lebih fokus pada akuisisi ruas tol yang sudah jadi ketimbang prakarsa.

Berdasarkan catatan kontan.co.id, untuk bisnis tol, pihaknya menargetkan tahun 2020 nanti mengelola 500 km. Namun, saat ini tercatat memiliki sebanyak enam ruas tol, yakni ruas tol Tangerang-Merak sepanjang 72,5 km, Cikopo-Palimanan dengan panjang 116,8 km, Semarang-Solo dengan panjang 72,6 km, Jombang-Mojokerto sepanjang 40,5 km, serta yang terbaru ruas Surabaya-Mojokerto 36,3 km.

Untuk ruas tol baru, Astra Infra melalui PT Astra Tol Nusantara mengakuisisi 44,5% saham PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM), pemegang konsesi jalan tol Surabaya-Mojokerto sepanjang 36,3 km senilai Rp 1,7 triliun.

Melihat masih jauhnya dari target, tahun ini Astra Infra menyiapkan belanja modal Rp 1 triliun yang mana 80% akan diserap untuk bisnis jalan tolnya yang menjadi bisnis utamanya. Namun, dana tersebut disebutnya di luar dana akuisisi. Untuk dana akuisisi tersebut pihaknya masih enggan memaparkan. "Tapi dana akuisisi tentu sudah disiapkan," lanjutnya.

Sedangkan sekitar Rp 200 miliar dari dana belanja modal akan digunakan untuk mengembangkan dua lini bisnis lainnya yakni logistik dan Astra Infra Solution.

Ia menyebutkan untuk bisnis pelabuhan pihaknya tak menganggarkan terlalu banyak lantaran pihaknya sudah membangun beberapa fasilitas seperti open yard, oil and pippet, dan ware house. Untuk rencana pengembangan lini bisnis ini, pihaknya membidik pelabuhan Patimban.

Sedangkan untuk lini bisnis barunya yang menawarkan jasa operasi dan perawatan jalan tol, saat ini pihaknya masih akan fokus pada ruas tol yang dimiliki terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×