kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -50.000   -2,09%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Usai resmikan pabrik baru, ini rencana ekspansi Chandra Asri (TPIA) selanjutnya


Jumat, 06 Desember 2019 / 17:47 WIB
Usai resmikan pabrik baru, ini rencana ekspansi Chandra Asri (TPIA) selanjutnya
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan), Founder PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) Prajogo Pangestu (kedua kanan), Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra (kiri), Gubernur Banten Wahidin


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

Rincian produksinya meliputi 1 juta ton cracker etilena dan berbagai produk petrokimia derivatif hilir lainnya. Secara total seluruh produk petrokimia yang bakal dihasilkan di CAP II tersebut kurang lebih 4 juta ton per tahun, dengan demikian total kapasitas terpasang seluruh pabrikan TPIA lima tahun lagi bakal mencapai 8 juta ton per tahunnya.

Manajemen menyebutkan saat ini perusahaan sedang memasuki tahap kajian dengan strategic investor. Sedangkan tahap finance investment decision akan dilakukan pada kuartal IV-2020 dengan estimasi investasi Rp 60 triliun hingga Rp 80 triliun.

Mengenai target pertumbuhan tahun ini dan tahun depan, Suhat masih enggan berkomentar. Asal tahu saja sampai dengan Juni 2019, laba bersih perusahaan anjlok menjadi US$ 32,92 juta atau turun 71,42% dibanding laba tahun lalu sebesar US$ 115,21 juta.

Baca Juga: Daftar orang kaya Indonesia, Bos Barito Pacific Group melejit

Hal yang sama terjadi dengan pendapatan TPIA yang turun 18% menjadi US$ 1,05 miliar. Padahal, pendapatan pada periode semester pertama 2018 mencapai US$ 1,286 miliar.

Dalam paparan publik bulan lalu (15/11), TPIA mengklaim, pendapatan bersih yang mengalami penurunan tidak lepas dari turunnya harga jual produk petrokimia. Meski demikian, secara kuantitas atau volume penjualan TPIA cukup stabil.

Selain itu, turunnya pendapatan juga dipengaruhi oleh industri petrokimia yang sedang mengalami penurunan, terutama disebabkan oleh penambahan kapasitas yang lumayan banyak dan kontraksi dari sisi permintaan (demand) akibat perang dagang AS-China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×