Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Angkasa Semesta Tbk (JAS Airport Services) mengatakan belum memiliki peran khusus dalam hal penanganan impor vaksin dari Sinovac.
Martha Lory, Corporate Communications JAS Airport Services mengemukakan saat ini semua bagian telah ditangani dengan baik oleh Pemerintah, mulai dari proses turun dari pesawat hingga dibawa ke Bandung.
"Pada dasarnya bisnis JAS juga bukanlah farmasi. Fokus layanan kami adalah ground & cargo handling. Oleh karena itu peran JAS sebagai Cargo Terminal Operator menjadi sangat signifikan karena kami adalah port awal (impor) dan terakhir (ekspor) dalam keseluruhan mata rantai logistik di bandar udara," jelas Martha saat dihubungi Kontan, Kamis (10/12).
Ia melanjutkan, dari sisi rencana investasi, JAS akan melakukan perluasan area pendingin tertutup, membuat jalur dingin untuk antrian produk farmasi, dan selimut thermal untuk menutup palet yang mengangkut produk farmasi.
Baca Juga: Peluang Bisnis Rantai Dingin Vaksin Corona (Covid-19)
JAS Airport Service juga belum mengeluarkan angka final sebab masih melalui tahapan diskusi internal. "Saat ini kami masih belum mendapat angka final dari vendor, nanti diupdate lagi," tambahnya.
Namun demikian, pihaknya percaya diri menjadi pihak yang paling siap untuk mendulang peluang ekspor impor produk farmasi lainnya. Saat ini, JAS Aiport Service berencana mendapatkan sertifinasi IATA CEIV Pharma.
"Di luar vaksin COVID-19, peluang ekspor impor perishable atau produk farmasi lainnya cukup besar, dan sejauh ini JAS yang paling siap untuk memenuhi standar di negara-negata tujuan. Kami sudah memiliki sertifikasi GDP (Good Distribution Practices) dari WHO sejak tahun 2014 dan saat ini JAS berupaya mendapatkan sertifikasi IATA CEIV Pharma," tutupnya.
Selanjutnya: Perkuat bisnis, JAS Airport tangani distribusi rantai dingin vaksin & produk farmasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News