kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.714.000   12.000   0,71%
  • USD/IDR 16.430   54,00   0,33%
  • IDX 6.647   -17,63   -0,26%
  • KOMPAS100 942   -8,98   -0,94%
  • LQ45 738   -9,69   -1,30%
  • ISSI 209   1,77   0,85%
  • IDX30 384   -5,57   -1,43%
  • IDXHIDIV20 461   -6,31   -1,35%
  • IDX80 107   -1,15   -1,06%
  • IDXV30 110   -0,84   -0,76%
  • IDXQ30 126   -1,79   -1,40%

Vale Indonesia (INCO) Target Selesaikan 3 Pabrik Nikel HPAL Periode 2025-2026


Kamis, 13 Maret 2025 / 19:39 WIB
Vale Indonesia (INCO) Target Selesaikan 3 Pabrik Nikel HPAL Periode 2025-2026
ILUSTRASI. Vale Indonesia menargetkan dapat menyelesaikan tiga smelter nikel dengan teknologi HPAL mereka pada periode 2025-2026.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menargetkan dapat menyelesaikan tiga smelter nikel dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) mereka pada periode 2025-2026.

"Tahun 2025 dan 2026 adalah tahun yang paling krusial bagi PT Vale.Karena kami harus menyelesaikan tiga proyek strategis pembangunan pertambangan baru di tiga provinsi," ungkap Direktur Utama INCO Febriany Eddy, dalam rapat dengan Komisi VI di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (13/3).

"Tiga-tiganya pabrik ini, pabrik HPAL nanti," tambahnya.

Letak ketiga smelter ini berada di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan, dan berdekatan dengan masing-masing tambangnya nikelnya.

Baca Juga: Tarif Royalti Nikel Berpeluang Naik, Vale Indonesia (INCO) Tidak Mau Berspekulasi

Yang pertama, untuk proyek smelter di provinsi Sulawesi Tengah sudah terbangun termasuk beberapa fasilitas, termasuk pelabuhan. Febriany menambahkan, untuk proyek ini didesain menjadi pabrik nol emisi karbon atau sudah net zero.

Yang kedua, adalah pabrik Pomalaa di Sulawesi Tenggara yang merupakan hasil kerjasama dengan Ford Motor Company dari USA dam Huayou Metal Cobalt. Proyek ini ditargetkan selesai di kuartal pertama 2026 dan smelternya pun akan rampung pada waktu yang sama.

"Kita sekarang sedang meng-upgrade pelabuhan untuk bisa dibawa masuk ke Indonesia dalam periode yang sesingkat-singkatnya," ungkapnya.

Yang ketiga, adalah proyek Sorowako Limonate HPAL yang berlokasi di Sulawesi Selatan.

"Jadi secara sekilas dua pabrik yang Pomala dan Morowali harus selesai tahun 2026. Yang Sorowako Limonit 2027. Total investasi tambang baru dan pabrik bersama dengan partner sekitar US$ 9 miliar," ungkapnya. 

Baca Juga: Petrosea (PTRO) Akan Garap Tambang Vale Indonesia (INCO) Senilai Rp 16 Triliun

Selanjutnya: Pelemahan Inflasi AS dan Spekulasi Pemangkasan Bunga The Fed Angkat Harga Emas

Menarik Dibaca: 4 Buah Terbaik untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Baik buat Jantung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×