kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.577.000   13.000   0,83%
  • USD/IDR 16.379   -74,00   -0,45%
  • IDX 7.173   93,87   1,33%
  • KOMPAS100 1.069   16,18   1,54%
  • LQ45 843   15,95   1,93%
  • ISSI 214   1,16   0,55%
  • IDX30 434   8,86   2,08%
  • IDXHIDIV20 518   10,32   2,03%
  • IDX80 122   1,89   1,57%
  • IDXV30 125   1,06   0,85%
  • IDXQ30 143   2,50   1,79%

Petrosea (PTRO) Akan Garap Tambang Vale Indonesia (INCO) Senilai Rp 16 Triliun


Kamis, 16 Januari 2025 / 06:05 WIB
Petrosea (PTRO) Akan Garap Tambang Vale Indonesia (INCO) Senilai Rp 16 Triliun
ILUSTRASI. Petrosea (PTRO) memenangkan pekerjaan jasa pertambangan nikel di area Bahadopi di Sulawesi Tengah milik Vale Indonesia (INCO)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Petrosea Tbk (PTRO) bakal menggarap jasa penambangan nikel di area Bahodopi Blok 2 dan 3, Sulawesi Tengah. Area tersebut merupakan bagian dari wilayah konsesi PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Hal ini dikonfirmasi oleh Sekretaris Perusahaan Vale Indonesia Wiwik Wahyuni, yang menjawab permintaan klarifikasi dari Bursa Efek Indonesia. Wiwik menyampaikan, setelah melalui proses lelang yang sesuai dengan tata kelola, PTRO memenangkan pekerjaan jasa penambangan di area Bahodopi Blok 2 dan 3.

Penetapan pemenang ini akan diikuti proses penandatanganan kontrak oleh kedua belah pihak.

"Baik Perseroan maupun PTRO akan segera memfinalisasi penandatanganan kontrak jasa pertambangan tersebut, yang diharapkan bisa selesai pada bulan Maret 2025.," ungkap Wiwik dalam keterbukaan informasi, Rabu (15/1).

Baca Juga: Saham Petrosea (PTRO) Naik 5,11% Usai Stock Split, Simak Analisa & Rekomendasinya

Nilai pekerjaan jasa pertambangan ini diperkirakan mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun, dengan jangka waktu 10 tahun. 

Cakupan pekerjaan meliputi jasa pengupasan lapisan tanah, penambangan dan pengangkutan bijih nikel, serta pembangunan infrastruktur yang terkait dengan jasa pertambangan.

"Kontrak jasa pertambangan ini akan memperkuat operasional bisnis Perseroan dengan memperoleh tambahan produksi bijih nikel dari area Bahodopi Blok 2 dan 3 untuk melengkapi Blok Sorowako yang telah beroperasi selama ini," terang Wiwik.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Petrosea Anto Broto hanya menyampaikan konfirmasi bahwa proyek tambang nikel INCO tersebut merupakan salah satu proyek potensial (potential project in the pipeline) yang sedang dalam proses finalisasi kontrak. 

Seperti diketahui, INCO kini menjadi bagian dari holding pertambangan BUMN, MIND ID. Bersama-sama dengan Vale Canada Limited, MIND ID menjadi pengendali INCO dengan porsi kepemilikan 34%.

Sedangkan PTRO merupakan bagian dari konglomerasi bisnis milik Prajogo Pangestu. Konglomerat tersebut mengendalikan PTRO melalui PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

 

CUAN merupakan induk usaha dari PT Kreasi Jasa Persada, perusahaan yang menjadi pengendali PTRO dengan kepemilikan saham sebanyak 41,52%.  Pada perdagangan Rabu (15/1), harga saham INCO dan PTRO kompak melemah.

Harga INCO merosot 0,82% ke posisi Rp 3.650 per saham. Sementara PTRO turun 3,69% ke level harga Rp 3.390 per saham.

Selanjutnya: Luhut Berharap Family Office Mulai Berjalan pada Februari 2025

Menarik Dibaca: Ini 6 Desain Lampu yang Bakal Populer di Tahun 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×