kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Virus corona menekan harga minyak, Medco Energi (MEDC) jaga biaya produksi


Senin, 10 Februari 2020 / 21:09 WIB
Virus corona menekan harga minyak, Medco Energi (MEDC) jaga biaya produksi
ILUSTRASI. Koreksi harga minyak akibat virus corona jadi perhatian bagi Medco Energi Internasional (MEDC).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Koreksi harga minyak global akibat penyebaran virus corona menjadi perhatian tersendiri bagi PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) selaku salah satu pelaku industri minyak dan gas (migas) tanah air.

Direktur Utama MEDC Hilmi Panigoro menyebut, virus corona memiliki efek berantai. Koreksi harga minyak dunia hanya menjadi satu dari sekian dampak virus tersebut.

Dampak yang lebih besar adalah kekhawatiran perlambatan ekonomi global mengingat China sebagai negara perekonomian global mengurangi konsumsinya pada sejumlah produk komoditas, tak terkecuali migas.

Baca Juga: Wabah corona masih menyerang China, industri cari celah untuk substitusi barang impor

Hitungan Hilmi, setiap penurunan harga minyak sebesar US$ 1 per barel, maka pendapatan perusahaan migas bisa berkurang hingga US$ 10 juta. Tapi, proyeksi tersebut baru berlaku apabila penurunan harga minyak secara rata-rata terus turun sepanjang tahun.

"Kalau cuma beberapa minggu lalu harga minyak naik lagi maka dampaknya tidak sebesar itu," ungkap dia, Senin (10/2).

Secara umum, MEDC akan menjaga tingkat biaya produksi minyak di level yang kompetitif agar dampak sentimen virus corona terhadap bisnis perusahaan bisa ditekan.

Di sisi lain, Hilmi mengaku, penyebaran virus corona tidak terlalu berdampak pada produksi maupun penjualan gas MEDC. Pasalnya, gas yang diproduksi MEDC sebagian dijual di pasar domestik yang notabene tidak terpapar harga gas global

Sebagai informasi, harga minyak global jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Maret 2020 di New York Mercantile Exchange turun 0,08% ke level US$ 50,24 per barel pada Senin (10/2) pukul 19.40 WIB. Awal Januari lalu, harga minyak WTI sempat menembus area US$ 60 per barel.

Adapun Indonesia Crude Price (ICP) bulan Januari 2020 lalu turun US$ 1,80 per barel ke level US$ 65,38 per barel seiring mewabahnya virus corona ke berbagai negara.

Baca Juga: Virus corona makin mengancam, pemerintah terus pantau dampak ke perekonomian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×