Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten tekstil PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) akan melebarkan portofolio bisnisnya dengan fokus memproduksi bahan baku untuk masker kesehatan dan Alat Pelindung Diri (APD).
Asal tahu saja, bahan baku tekstil kesehatan bukan hal yang baru bagi POLY. Pasalnya, Asia Pacific Fibers merupakan produsen bahan baku poliester yang utamanya untuk serat, produk non-woven yang hasil akhirnya menjadi masker.
Sebenarnya tak hanya masker, bahan baku tersebut bisa dibuat ke dalam bentuk lainnya seperti tisu antiseptik, bedsheet, hingga bed cover.
Baca Juga: Banjir impor tekstil, kinerja Asia Pacific Fibers (POLY) jeblok di 2019
Assistant President Director Corporate Communication Asia Pacific Fibers Prama Yudha Amdan menjelaskan, di tengah pandemi virus corona ini terlihat kebutuhan masker, alat pelindung diri (APD) dan lainnya membutuhkan bahan baku tekstil khusus untuk produk kesehatan.
"Kabar baiknya, hal tersebut bukan hal asing bagi POLY yang sudah mencanangkan diri sebagai product company di mana kami akan memperlebar portfolio produk spesialis termasuk tekstil kesehatan," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (31/3).
Tak heran, portofolio tekstil kesehatan sudah dijalankan POLY sehingga tidak diperlukan persiapan khusus. Lebih jelasnya, Prama bilang untuk penambahan proporsi portfolio kesehatan saat ini sedang berjalan dan POLY sudah bekerjasama dengan sejumlah pabrikan dalam dan luar negeri.
Prama mengungkapkan jika tidak ada kendala, Asia Pacific Fibers akan membesarkan bisnis (scale up) portfolio tekstil kesehatan, di samping juga mengembangkan portfolio produk spesial lain seperti tekstil thermal, tekstil otomotif, tekstil anti api dan lainnya.
Baca Juga: Meski harga bisa turun, Asia Pacific Fiber (POLY) tak mau gegabah borong bahan baku
POLY memperkirakan pasar akan bergejolak tinggi hingga akhir April lalu akan kembali normal di bulan Juni. "Mudah mudahan kami bisa regain kembali posisi industri TPT menjadi semakin baik pada saat itu," kata Prama.
Adapun untuk prospek bisnis portofolio tekstil kesehatan diakui Prama akan meningkat. Namun di April 2020 belum akan terlihat secara umum karena tren pasar yang masih menurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News