kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Wacana Tambah Impor Gandum AS Jadi Mitigasi Tarif Trump, Ini Respon Aptindo


Rabu, 16 April 2025 / 16:12 WIB
Wacana Tambah Impor Gandum AS Jadi Mitigasi Tarif Trump, Ini Respon Aptindo
ILUSTRASI. REUTERS/Stringer. Dalam menekan angka defisit perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dengan RI, Apindo menyarankan pemerintah menaikkan impor gandum.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dalam menekan angka defisit perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dengan RI, Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani menyarankan agar pemerintah meningkatkan jumlah impor gandum dari AS guna menyikapi tarif resiprokal yang dikenakan pada Indonesia.

Direktur Eksekutif Asosiasi Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Ratna Sari Loppies melihat jika wacana peningkatan impor gandum dari AS ini bukan sebagai masalah yang besar. Sebab, industri terigu nasional bisa mendapatkan gandum dari mana saja (multisources).

“Industri terigu nasional bebas mendapatkan gandum dari mana saja, tidak tergantung kepada negara pemasok itu. (Perbedaannya) sebatas mutu dan harga masuknya,” terang Ratna kepada Kontan, Rabu (16/4).

Ratna menjelaskan jika kualitas gandum AS memang lebih kompetitif dibandingkan dengan negara importir gandum lain seperti Australia dan Kanada. Namun, harganya juga sedikit lebih tinggi dibandingkan kedua negara tersebut.

Baca Juga: Kaji Efek Tarif Trump, Pefindo: Ada Risiko Kualitas Kredit di Sektor Jasa Keuangan

Kemudian Ratna mengatakan jika harga terigu di pasaran tergantung oleh banyak faktor, misal tergantung kurs US$ terhadap Rupiah. Jadi, tak semerta-merta hanya dipengaruhi oleh negara apa yang menjadi pengimpor gandum ke Indonesia.

“Harga terigu di pasar dipengaruhi oleh banyak faktor. Misalnya harga di negara asal dan kurs US$ terhadap rupiah,” tambahnya.

Ratna menilai jika langkah meningkatkan impor gandum dari AS ini bisa memperkuat posisi Indonesia dalam negosiasi dagang ke AS. Sebab, ada hubungan baik antara pelaku industri terigu nasional dengan organisasi gandum asal AS.

“Sangat mungkin. Sejauh ini, industri terigu nasional menjalin hubungan baik dengan organisasi gandum AS (US Wheat), mereka sangat terbuka dan banyak memberikan pelatihan ke kami di Indonesia,” tambahnya

Ada pun, saat ini sebagai pelaku usaha terigu, ia mengatakan jika UMKM di Indonesia sangat mengharapkan kestabilan harga, kualitas, dan pasokan gandum. Tak lupa, ia berharap kepada pemerintah untuk terus memperhatikan mutu gandum yang diimpor ke Indonesia.

Baca Juga: Medela (MDLA) Menilai Efek Tarif Trump Minim Terhadap Bisnisnya, Ini Alasannya

Selanjutnya: Pengendali Jual 33,5 Juta saham Techno9 Indonesia (NINE), Ada Apa?

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Paling Murah Sejagat 16-23 April 2025, Indomie Jumbo Beli 3 Jadi Murah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×