kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Walau pakai BBG, tarif busway diusulkan naik


Selasa, 25 Juni 2013 / 20:57 WIB
Walau pakai BBG, tarif busway diusulkan naik
ILUSTRASI. Ilustrasi pengertian asimilasi dan contohnya serta faktor penghambat asimilasi. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/kye/18


Reporter: Fahriyadi | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Walaupun menggunakan bahan bakar gas (BBG), tarif angkutan umum TransJakarta atau busway diusulkan ikut menikmati kenaikan tarif.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengusulkan kenaikan tarif angkutan TransJakarta dari Rp 3.500 menjadi Rp 5.000.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi), beralasan, tarif TransJakarta itu disusulkan Pemprov berdasarkan masukan dari Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ).

Ia bilang, keputusan sendiri didasarkan bukan hanya pada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) saja, melainkan mengacu pada biaya lain seperti perawatan, ban, dan suku cadang yang juga ikut naik.

Jokowi bilang, usulan tarif angkutan TransJakarta itu akan disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.

Setelah DPRD disepakti DPRD, maka Jokowi bakal mengeluarkan keputusan tentang pemberlakuan tarif angkutan yang baru tersebut.

Menurut data Organda, saat ini terdapat 26.353 armada angkutan  kota yang beroperasi di DKI Jakarta. Jumlah tersebut meliputi 12.984 bus kecil atau Mikrolet, 4960 bus sedang, dan 4.822  bus  besar PPD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×